Kamis 24 Mar 2022 19:05 WIB

Rusia: Ukraina Hancurkan Rumah Warga Sipil dengan Peluru Artileri

Ukraina menghancurkan sebagian rumah pribadi di Wilayah Belgorod Rusia

Pasukan di Belgorod barat, Rusia. Peluru artileri yang ditembakkan dari Ukraina menghancurkan sebagian rumah pribadi di Wilayah Belgorod Rusia
Foto: AP/Satellite image ©2022 Maxar Tec
Pasukan di Belgorod barat, Rusia. Peluru artileri yang ditembakkan dari Ukraina menghancurkan sebagian rumah pribadi di Wilayah Belgorod Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah peluru artileri yang ditembakkan dari Ukraina menghancurkan sebagian rumah pribadi di Wilayah Belgorod Rusia pada Rabu (23/3/2022). Serangan ini melukai beberapa warga sipil.

Menyusul insiden itu, pemerintah Rusia mengumumkan keadaan darurat di dua desa yang terletak di dekat perbatasan Rusia-Ukraina, yaitu Zhuravlyovka dan Nekhoteyevka. Hal ini dibenarkan oleh Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, dalam sebuah posting di saluran Telegramnya.

Baca Juga

"Ada keadaan darurat, sebuah peluru artileri ditembakkan dari Ukraina ke arah kami. Peluru itu meledak di desa. Ada korban. Oleh karena itu, demi keselamatan penduduk Zhuravlyovka dan Nekhoteyevka, administrasi wilayah Belgorod memberlakukan keadaan darurat di dua desa ini," kata Gladkov, dilansir Anadolu Agency, Kamis (24/3/2022).

Gladkov mengatakan, penduduk di kedua desa telah dievakuasi setelah penembakan. Sebelumnya pada 24 Februari, dua orang dewasa dan satu anak yang berusia tujuh tahun terluka oleh penembakan dari Ukraina. Penembakan itu merusak beberapa rumah serta satu mobil di Belgorod.

Kemudian pada 27 Februari, dua rudal yang ditembakkan dari peluncur ganda Uragan mendarat di lapangan dekat desa Nekhoteyevka. Tetapi serangan itu tidak menimbulkan korban atau kerusakan.

Komite Investigasi Rusia membuka kasus pidana terpisah, setelah semua insiden tersebut. Rusia mengatakan, nasionalis Ukraina menembak ambulans yang menewaskan 4 pekerja medis.

Secara terpisah, Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, mengatakan nasionalis Ukraina menembak ambulans di kota Sumy tanpa alasan yang jelas. Serangan ini menewaskan empat pekerja medis yang sedang dalam perjalanan untuk memberikan bantuan mendesak kepada warga sipil yang terluka.

Di kota Kharkiv, beberapa penduduk berusaha meninggalkan ruang bawah tanah tempat mereka berlindung untuk mencari makanan dan air. Mizintsev melaporkan bahwa, pada 23 Maret Rusia membuka koridor kemanusiaan di arah Kiev, Chernihiv, Sumy dan Kharkiv. Kemudian satu koridor kemanusiaan ke Rusia, dan satu koridor ke wilayah yang dikendalikan oleh otoritas Ukraina.

Menurut Mizintsev, Rusia menyetujui semua koridor kemanusiaan Ukraina. Tetapi Kiev tidak menyetujui koridor kemanusiaan mana pun.

Mizintsev mengatakan, angkatan bersenjata Rusia mengevakuasi hampir 18 ribu orang termasuk lebih dari 3.700 anak-anak.  Di antara mereka, 8.487 orang dievakuasi dari kota Mariupol yang terkepung, termasuk 26 warga Vietnam dan Yordania.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement