Kamis 24 Mar 2022 16:24 WIB

Moderna: Vaksin Covid-19 Aman untuk Anak Usia Enam Bulan Hingga Lima Tahun

Moderna telah meminta persetujuan pemberian vaksin Covid-19 anak kecil.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 Moderna. Penelitian Moderna mengungkap vaksin Covid-19 yang dikembangkannya memberikan tingkat perlindungan yang sama pada anak-anak seperti halnya pada orang dewasa.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Vaksin Covid-19 Moderna. Penelitian Moderna mengungkap vaksin Covid-19 yang dikembangkannya memberikan tingkat perlindungan yang sama pada anak-anak seperti halnya pada orang dewasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan farmasi Amerika Moderna pada Rabu (23/3/2022) menyatakan, studi sementara menunjukkan vaksin Covid-19 yang dikembangkannya aman dan efektif bagi anak-anak usia enam bulan hingga lima tahun. Bahkan, perusahaan itu telah mengajukan permintaan persetujuan pada regulator obat Amerika dan internasional untuk dua dosis kecil bagi anak-anak berumur di bawah enam tahun.

Dalam rilis yang diterbitkan di situs webnya, Moderna mengklaim kemanjuran vaksin terhadap infeksi simtomatik adalah 43,7 persen pada anak-anak usia enam bulan hingga dua tahun. Sementara itu, kemanjuran vaksin sebanyak 37,5 persen pada anak-anak usia dua hingga lima tahun.

Baca Juga

"Kabar baiknya adalah ditemukannya dari penelitian tersebut di mana vaksin memberikan tingkat perlindungan yang sama pada anak-anak seperti halnya pada orang dewasa," kata Presiden Moderna, Stephen Hoge, dikutip AP, Kamis (24/3/2022).

Saat ini, sebanyak 18 juta balita di AS menjadi kelompok usia yang belum memenuhi syarat untuk divaksinasi. Pfizer, yang bersaing dengan Moderna, sudah lebih dulu menawarkan dosis bagi anak dalam usia sekolah dan dosis vaksin sepenuhnya bagi mereka yang berusia 12 tahun ke atas.

Kini, Pfizer juga sedang menguji dosis lebih kecil untuk anak-anak di bawah umur lima tahun. Akan tetapi, dalam studinya pemberian vaksin harus menambahkan suntikan ketiga lantaran dua dosis terbukti tidak cukup kuat. Hasil studi tersebut diharapkan akan diketahui pada awal April 2022.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ لَتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْاۚ وَلَتَجِدَنَّ اَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّا نَصٰرٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَانًا وَّاَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ۔
Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan pasti akan kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani.” Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan para rahib, (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri.

(QS. Al-Ma'idah ayat 82)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement