REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan, Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal jarak jauh yang dicurigai melesat ke arah laut pada Kamis (24/3/2022). Peluncuran itu memperpanjang rentetan uji coba rudal Korut tahun ini.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan jenis senjata atau seberapa jauh jangkauan senjata yang diluncurkan oleh Korut. Namun Wakil Menteri Pertahanan Jepang, Makoto Oniki, mengatakan, rudal itu mencapai ketinggian maksimum 6.000 kilometer dan kemungkinan merupakan jenis rudal antarbenua (ICBM) baru.
Penjaga pantai Jepang memperingatkan kapal-kapal di perairan terdekat tentang potensi benda jatuh. Mereka yakin rudal itu terbang sekitar satu jam sebelum mendarat di perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Uji coba terbaru Korut ini adalah peluncuran senjata ke-12 tahun ini. Para ahli mengatakan, langkah cepat Korut dalam aktivitas pengujian menggarisbawahi tujuan gandanya untuk memajukan persenjataannya. Di sisi lain, Korut ingin memberikan tekanan pada Washington terkait negosiasi nuklir yang mandek.
Korea Utara juga telah menguji berbagai rudal baru, termasuk senjata hipersonik yang berpotensi mampu mencapai Guam, yaitu pusat militer utama AS di Pasifik. Korea Utara juga melakukan dua tes jarak menengah dalam beberapa pekan terakhir.
Militer AS dan Korsel menilai, uji coba tersebut melibatkan komponen ICBM terbesar di Korut. Amerika Serikat dan Korsel kemudian mengatakan, rudal itu diidentifikasi sebagai Hwasong-17. Pengembangan Hwasong-17 yang lebih besar, pertama kali terungkap dalam parade militer pada Oktober 2020.
Analis mengatakan, Korut berupaya melanjutkan pengujian ICBM dan memperoleh beberapa tingkat kemampuan pengintaian berbasis ruang angkasa, dengan dalih peluncuran ruang angkasa untuk mengurangi reaksi internasional terhadap langkah-langkah itu. Peluncuran tersebut kemungkinan akan dilakukan pada bulan April, bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun pendiri Korut Kim Il-sung, yang merupakan mendiang kakek dari pemimpin saat ini Kim Jong-un.
ICBM Korea Utara dapat menjangkau Amerika Serikat. Hal ini terbukti selama tiga uji coba pada 2017. Para analis mengatakan, serangkaian uji coba senjata Korea Utara tahun ini, mencerminkan tekad untuk memperkuat statusnya sebagai negara pemilik nuklir. Termasuk konsesi ekonomi yang sangat dibutuhkan dari Washington. Rizky Jaramaya/AP