REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, meminta Pemprov DKI untuk mempercepat vaksinasi booster. Hal itu, kata dia, sebagai tanggapan dari rencana Pemerintah Pusat menjadikan booster syarat perjalanan mudik 2022.“Kalau vaksin ketiga menjadi syarat wajib untuk mudik, kami meminta Pemprov DKI percepat vaksinasi booster,” kata Wicitra dalam keterangannya, Kamis (24/3).
Namun demikian, karena cakupan vaksinasi yang masih lambat, kinerja vaksinasi booster di DKI dikritiknya. Pasalnya, kata dia, pemberian vaksinasi booster di DKI baru sekitar dua juta dosis. “Gak sampai 50 persen. Nah ini kan membingungkan. Padahal akses vaksin di Jakarta lebih mudah daripada di daerah lain,” ujar dia.
Menyoal minat masyarakat yang rendah untuk booster selama ini, dia meminta ada inovasi untuk mendorong percepatan booster di DKI. Dia menyebut, jemput bola door to door ke rumah warga bisa menjadi salah satu inovasi.“Kami minta inovasi-inovasi dari Pemprov DKI. Coba lakukan sosialisasi masif. Datang ke rumah-rumah. Jemput bola. Kalau perlu, jadikan vaksinasi booster sebagai syarat untuk masuk gedung atau ruang publik. Tenang, kami akan dukung Pemprov DKI,” jelasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan, pihaknya masih terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19. Berdasarkan data vaksinasi DKI Jakarta hingga kemarin, kata dia, progres dosis satu kini mencapai 12.452.352 orang (123,5 persen), dengan proporsi 70,2 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29,8 persen warga KTP Non DKI.
Khusus dosis kedua, katanya, mencapai 10.524.130 orang (104,4 persen), dengan proporsi 73,2 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 26,8 persen warga KTP Non DKI. “Untuk vaksinasi dosis ke-3 (booster) juga dilakukan. Total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 2.055.460 orang,” kata Dwi dalam keterangannya dikutip Kamis (24/3).
Lebih jauh, kasus aktif di DKI Jakarta diklaimnya turun sejumlah 424 kasus dalam 24 jam terakhir. Sehingga jumlah kasus aktif kini di DKI sebanyak 10.940."Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," katanya.