REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjidil Haram mengerahkan 12 ribu pekerja untuk melakukan operasi desinfeksi dan sterilisasi di Masjidil Haram. Langkah tersebut diambil guna memberikan kenyamanan dan pelayanan bagi jamaah dan pengunjung.
Kepresidenan telah berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi pengunjung Masjidil Haram. Setiap harinya, 1.100 alat sterilisasi didistribusikan.
Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (24/3/2022), tim desinfeksi ditugaskan mensterilkan toilet dan mendesinfeksi semua area masjid sebanyak 10 kali sehari. Selain itu, Kepresidenan menggunakan 130 ribu liter air untuk mencuci masjid setiap hari.
Mereka juga menyediakan 500 dispenser pembersih tangan, serta menggunakan 600 pompa sterilisasi, dan 500 peralatan untuk menjalankan operasi tersebut. Sebelumnya, untuk mencegah keramaian dan kerumunan di dalam masjid, otoritas berwenang telah menetapkan beberapa lokasi untuk jamaah umroh dan pengunjung.
Mereka menyatakan telah menyediakan lokasi khusus bagi jamaah umroh untuk melakukan ritual tawaf (mengelilingi Ka'bah) dan dua sujud sunnah. Area Tawaf dan lantai dasar masjid ditetapkan untuk para pelaku Tawaf.
Ruang bawah tanah area Tawaf, lantai dasar dan lantai pertama masjid akan dipergunakan untuk melakukan dua sujud setelah ritual Tawaf. Kepresidenan juga mengalokasikan tiga gerbang utama, Gerbang Raja Abdulaziz, Gerbang Raja Fahd, serta Gerbang Al-Salam, sebagai lokasi masuk, keluar, dan mengatur kerumunan. Tak hanya itu, mereka juga mengalokasikan 144 pintu dan tiga jembatan, yaitu Jembatan Ajyad, Jembatan Al-Shabikah dan Jembatan Al-Marwah sebagai pintu masuk jamaah ke Masjidil Haram.