Kamis 24 Mar 2022 22:45 WIB

KTT G20 Buat Indonesia Jadi Medan Tarik Menarik Konflik Rusia Ukraina

AS dan sekutunya minta Indonesia mempertimbangkan keanggotaan Rusia di KTT G20

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Guru Besar Hukum Internasional UI Prof Hikmahanto Juwana menilai Indonesia kini menjadi medan tarik menarik bagi konflik Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu seiring akan digelarnya KTT G20
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Guru Besar Hukum Internasional UI Prof Hikmahanto Juwana menilai Indonesia kini menjadi medan tarik menarik bagi konflik Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu seiring akan digelarnya KTT G20

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai Indonesia kini menjadi medan tarik menarik bagi konflik Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu. Hal ini melihat bahwa Indonesia akan menyelenggarakan KTT G20 November tahun ini.

"AS dan sekutunya minta kepada Indonesia sebagai Presiden G20 untuk mempertimbangkan keanggotaan Rusia," ujar Hikmahanto dalam rilis persnya, Kamis (24/3/2022).

Dalam perkembangannya hingga kini, Australia mengancam tidak akan hadir dalam KTT G20 di Indonesia bila Rusia hadir. Sementara Dubes Rusia mengkonfirmasi rencana kehadiran Presiden Putin di Indonesia, kemarin, Rabu (23/3/2022).

Hikmahanto mendesak Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI harus segera bertindak terselenggaranya KTT G20 dengan sukses hingga memastikan semua kepala pemerintahan dan kepala negara hadir. Ia mengatakan, ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini.

Hikmahanto merinci, pertama Kemlu harus turun menjadi juru damai atas konflik yang terjadi di Ukraina dan saat ini meluas antara AS dengan sekutunya dan Rusia. "Kemlu bisa meminta perwakilan Indonesia di AS dan negara-negara sekutunya untuk mengidentifikasi apa yang diminta terhadap Rusia. Sementara perwakilan Indonesia di Rusia melakukan hal yang sama," kata dia.

Selanjutnya Menteri Luar Negeri RI, kata dia, berdasarkan masukan dari perwakilan Indonesia merumuskan solusi yang tepat untuk ditawarkan baik ke AS dan sekutunya dan ke Rusia. Hikmahanto melanjutkan, langkah kedua adalah Menlu atau utusan khusus harus melakukan shuttle diplomacy atau diplomasi ulang alik untuk membicarakan solusi yang ditawarkan oleh Indonesia.

"Langkah terakhir, bila diperlukan Menlu dapat meminta Presiden untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Putin dan Presiden Joe Biden agar konflik segera diakhiri demi kemanusiaan dan keselamatan serta perekonomian dunia," tukasnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan oleh Indonesia sebagai presiden G20 2022. Hal ini dikatakan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva di Jakarta pada Rabu (23/3/2022).

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengusir Rusia, reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," kata duta besar Lyudmila Vorobieva pada konferensi pers pada Rabu. Vorobieva mengatakan, G20 adalah forum ekonomi, bukan forum untuk membahas hal-hal seperti krisis di Ukraina. Cina mendukung rencana kehadiran Putin ke KTT G20 November 2022 di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement