REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CIMB Niaga Syariah akan meluncurkan sukuk pada kuartal III 2022. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, CIMB Niaga Syariah mempertimbangkan penerbitan sukuk dalam format keuangan berkelanjutan.
"Kita sedang dorong sekali keuangan berkelanjutan, maka perlu ditunjang juga dari pendanaannya," kata dia dalam Media Gathering CIMB Niaga Syariah, Kamis (24/3/2022).
CIMB Niaga Syariah termasuk perbankan yang rajin mengeluarkan instrumen sukuk korporasi. Sukuk terakhir yang diluncurkan sebelum pandemi dengan sisa outstanding sekitar Rp 2 triliun.
Menurutnya, pada penerbitan kali ini, CIMB Niaga Syariah menargetkan penjualan Rp 1 triliun untuk sekaligus menambal sukuk yang berkurang. Meski likuiditas masih melimpah, pemilihan sukuk dengan format berkelanjutan akan memberikan nilai tambah.
"Ini juga sebagai bentuk upaya untuk menggencarkan portofolio keuangan berkelanjutan," katanya.
Diharapkan, sukuk ini bisa terbit di kuartal III 2022 dan selambat-lambatnya pada kuartal IV 2022. Pandji menambahkan, sustainable development goals di CIMB Niaga Syariah terus digalakkan melalui program Abipraya.
Melalui program ini, diharapkan pada 2024 CIMB Niaga Syariah sudah jadi UUS pertama di Indonesia yang memiliki kesesuaian kriteria dengan SDGs. Program ini memiliki sejumlah produk keuangan berkelanjutan, seperti green mortgage dan sustainable linked wakaf.
"Kami semula targetkan kecil, tapi ternyata pencapaiannya jauh melebihi target," katanya.
Hingga saat ini, green mortgage cukup menopang pembiayaan perumahan. Pada 2021, pertumbuhannya mencapai 101 persen. Program wakaf juga yang semula ditargetkan hanya Rp 30 miliar mencapai realisasi Rp 154 miliar.
Ada juga program sustainable financing untuk UMKM yang semula diperkirakan hanya Rp 200 miliar mencapai realisasi Rp 474 miliar. Pada 2022, CIMB Niaga Syariah akan terus mendorong segmen tersebut untuk mencapai target keuangan berkelanjutan.