Kamis 24 Mar 2022 20:15 WIB

Dinas Perkebunan Suluwesi Utara Dorong Poktan Produksi Minyak Kelapa

Produksi minyak kelapa membuka peluang meningkatkan pendapatan petani.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja mencongkel isi kelapa untuk dijadikan kopra putih, Kamis (10/3/2022). Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Utara mendorong kelompok tani (poktan) untuk memproduksi minyak kelapa saat harga komoditas ini sedang mahal.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Pekerja mencongkel isi kelapa untuk dijadikan kopra putih, Kamis (10/3/2022). Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Utara mendorong kelompok tani (poktan) untuk memproduksi minyak kelapa saat harga komoditas ini sedang mahal.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Utara mendorong kelompok tani (poktan) untuk memproduksi minyak kelapa saat harga komoditas ini sedang mahal.

"Kami terus mendorong kelompok tani memanfaatkan mesin olahan yang telah diberikan untuk memproduksi minyak kelapa," ajak Kepala Dinas Perkebunan, Yeittij Roring di Manado, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga

Ia memaparkan untuk mendapatkan satu liter minyak dibutuhkan sebanyak 5-6 butir kelapa, dengan perkiraan harga satu butir kelapa sebesar Rp 1.500-Rp 2.000. "Ini peluang yang bisa dimanfaatkan kelompok tani, walaupun memang menjadikan buah kelapa menjadi kopra juga memiliki prospek harga yang baik," ujarnya.

Saat ini, warga kesulitan mendapatkan minyak kelapa dengan harga yang murah bila dibandingkan dengan sebelumnya. Karena itu, kata dia, peluang memanfaatkan mesin olahan minyak kelapa untuk meningkatkan pendapatan petani sangat terbuka asalkan dioptimalkan.

"Harga kopra lagi bagus, begitupun harga minyak kelapa per liter tinggi, tinggal petani saja yang memilih produk turunan kelapa yang mana akan diproduksi untuk mendapatkan nilai ekonomis," ujar dia.

Roring juga berharap bantuan mesin olahan kepada kelompok tani di sentra-sentra tanaman kelapa dirawat agar tidak rusak. "Itu adalah bantuan pemerintah daerah yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa di daerah ini. Dirawat, jangan sampai rusak," ajaknya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement