REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Ramadhan berarti Muslim di seluruh dunia menjalankan puasa siang hari selama 30 hari. Mereka tidak makan dan minum sambil menghabiskan sebagian besar waktu untuk beribadah.
Melalui pandemi Covid-19 ini, umat Islam perlu mengikuti pola makan sehat yang akan memberikan kekebalan, energi dan gizi sepanjang hari. Hal tersebut dijelaskan ahli gizi senior, Fahmida Hashem dalam artikelnya yang dipublikasikan laman The Daily Star.
Ia juga menjelaskan puasa memungkinkan tubuh memfokuskan energinya satu persatu. Menghentikan pencernaan bekerja untuk jangka waktu tertentu memungkinkan sistem kekebalan menjadi lebih aktif. Ini akan memungkinkan tubuh memperbaiki sel dan melawan kuman dengan lebih baik.
Antara waktu sahur dan buka puasa adalah saat sistem kekebalan paling aktif. Tetapi untuk memastikan hal ini, Anda perlu sahur dengan makanan sehat, tidak peduli seberapa besar keinginan Anda untuk kembali tidur.
Jika Anda tidak bangun untuk sahur, tubuh akan stres karena kelaparan yang berkepanjangan. Hal ini dapat menurunkan kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan puasa dapat memulihkan sistem kekebalan dan membantu melawan infeksi.
"Dalam hal membangun pola makan yang sehat selama Ramadhan, kuncinya adalah memilih makanan yang lebih ringan, tetapi mengenyangkan yang akan membantu tubuh mengisi kembali semua nutrisi yang mungkin hilang sepanjang hari," kata Fahmida.