Jumat 25 Mar 2022 05:17 WIB

Satukan Umat, Pemimpin Muslim Amerika Bentuk Organisasi Independen 

Pemimpin komunitas Muslim Amerika bentuk organisasi independen.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Komunitas Muslim di Rockford, Illinois, Amerika Serikat menggelar program open house bagi masyarakat umum
Foto: About Islam
Komunitas Muslim di Rockford, Illinois, Amerika Serikat menggelar program open house bagi masyarakat umum

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Para pemimpin Muslim di Amerika Utara dan Selatan telah sepakat untuk membentuk sebuah badan independen yang akan menyatukan sekte-sekte yang berbeda untuk menerapkan Piagam Makkah, sebuah titik balik dalam pemikiran Islam kontemporer.

Melansir laman english.aawsat.com, Kamis (24/3/2022), Mohammed Al-Issa, sekretaris jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) dan ketua Asosiasi Cendekiawan Muslim, meluncurkan forum pertama para pemimpin Muslim di Amerika, dalam sebuah acara di Washington, yang juga dihadiri oleh mitra pendukung terkemuka, termasuk anggota dan penasihat di Kongres AS, dan elit pemimpin agama, komunitas, dan pemerintah non-Muslim.

Baca Juga

Lokakarya selama forum berfokus pada sejumlah topik penting, termasuk cara untuk mengambil manfaat dari Piagam Makkah di Amerika, sebagai dokumen komprehensif yang berupaya memperkuat ikatan persaudaraan dan menangani masalah pemuda dan perempuan. Para peserta berjanji untuk bekerja membangun kapasitas para pemimpin agama dan mempromosikan diplomasi agama.

Mereka juga sepakat untuk membentuk forum internasional untuk Piagam Makkah, yang akan dipercaya untuk mengoordinasikan tujuan dan topik bersama, mempromosikan nilai-nilai persaudaraan dan koeksistensi, serta membangun jembatan pemahaman di antara para pemeluk agama dan budaya yang berbeda di Amerika.

Dalam hal ini, Al-Issa mencatat bahwa Piagam Makkah, yang ditandatangani oleh lebih dari 1.200 mufti dan ulama dan lebih dari 4.500 pemikir Islam dari 139 negara, menekankan pentingnya soft power dan menyerukan kepada para cendekiawan Muslim di seluruh dunia untuk berdiri. untuk fatwa mereka sendiri, karena setiap negara memiliki keadaan dan lingkungan sendiri yang ditaati oleh Syariah Islam.

Deklarasi Makkah yang dikenal sebagai Piagam Makkah ditandatangani pada Mei 2019 di Arab Saudi. Dokumen tersebut dipresentasikan oleh Raja Saudi Salman bin Abdulaziz, dengan tujuan untuk menciptakan seperangkat prinsip pan-Islam yang mendukung anti-ekstremisme, keragaman agama dan budaya, dan undang-undang melawan kebencian dan kekerasan.n 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement