REPUBLIKA.CO.ID, PALERMO -- Gelandang timnas Italia, Marco Verratti masih tidak habis pikir dengan kegagalan Gli Azzurri tampil di putaran final Piala Dunia 2022. Langkah La Nazionale terhenti di babak semifinal play-off kualifikasi zona Eropa usai menyerah, 0-1, dari Makedonia Utara, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB.
Menerima lawatan Makedonia Utara di Stadion Renzo Barbera, Palermo, Italia diunggulkan untuk bisa meraih kemenangan. Selain status sebagai tuan rumah, La Nazionale juga menggenggam predikat sebagai tim terbaik Eropa dengan keberhasilan merengkuh titel Piala Eropa 2020.
Status unggulan Italia pun terbukti dengan mendominasi permainan di sepanjang laga. Italia terus menekan pertahanan Makedonia Utara.
Bahkan, Gli Azzurri mencatatkan 32 kali upaya membobol gawang lawan, termasuk lima tembakan tepat ke arah gawang. Belum lagi dengan penguasaan bola mencapai 65 persen.
Namun, Italia justru mengakhiri laga sebagai pesakitan. Lewat sebuah serangan yang sebenarnya cukup sederhana, Makedonia Utara membobol gawang Italia pada menit ke-93.
Sepakan Aleksandar Trajkovski dari tepi kotak penalti bersarang mulus di pojok kanan bawah gawang Gli Azzurri. Ini menjadi satu-satunya gol di laga ini dan mengubur mimpi Italia tampil di Piala Dunia 2022.
''Saya masih sangat sulit memahami laga ini. Saya kira, kami begitu dominan dan seharusnya bisa meraih kemenangan. Kami harusnya bisa mencetak gol cepat dan segera menyelesaikan laga karena kami jauh lebih superior di laga itu. Namun, itulah sepak bola. Sangat fudamental untuk bisa tajam dan mencetak gol. Sangat sulit untuk dijelaskan. Laga ini benar-benar menjadi mimpi buruk,'' ujar Verratti kepada RAI Sports seusai laga, Jumat.
Buat Verratti, ini menjadi kegagalan kedua secara beruntun mengantarkan Italia tampil di putaran final Piala Dunia 2022. Gelandang Paris Saint Germain (PSG) itu juga gagal membawa Gli Azzurri merumput di putaran final Piala Dunia 2018.
Padahal, Verratti menilai, skuad Italia saat ini memiliki materi pemain yang bisa bersaing dalam perebutan gelar juara Piala Dunia 2022.
''Melihat sekeliling ruang ganti, kami memiliki pemain yang bisa bersaing di turnamen itu (Piala Dunia 2022). Namun, kami justru berada di situasi ini dan berbicara soal kegagalan ini. Sangat berat dari hero menjadi zero,'' kata Verratti.
Mantan gelandang Pescara itu merujuk pada kenangan manis keberhasilan Italia merengkuh titel Piala Eropa 2020, Juli 2021 lalu. Kendati begitu, hanya berselang kurang dari satu tahun sejak prestasi tersebut, Italia gagal tampil di Piala Dunia.
''Kini, kami memiliki berbagai pertanyaan yang harus dijawab. Mungkin ada faktor nasib buruk, tapi kamu juga harus bisa membuat keberuntungan sendiri,'' ujar gelandang berusia 29 tahun itu.