REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Di zaman jam alarm dan ponsel, tradisi kuno membangunkan orang selama bulan suci Ramadhan tetap tumbuh subur di Istanbul, Turki. Dengan menggunakan kostum dari zaman Ottoman, para penabuh drum akan kembali turun ke jalan, membantu umat Muslim menjalankan sahur tepat waktu.
Di Istanbul, di mana lebih dari 15 juta orang tinggal, sekitar 3.300 penabuh drum akan berkeliaran di jalan-jalan di 963 lingkungan. Sepanjang Bulan Suci, mereka akan menabuh genderang dan membaca puisi pendek tentang Ramadhan saat sahur, sebelum fajar.
Kepala Federasi Mukhtar di Istanbul, Selami Aykut, akan bertanggung jawab atas para penabuh genderang ini. Ia mengatakan timnya akan membuat persiapan akhir hingga hari pertama mereka bertugas, yang diperkirakan terjadi dini hari Ahad (3/4/2022) esok.
Dilansir di Daily Sabah, Jumat (25/3/2022), Mukhtar selaku pejabat terpilih yang bertanggung jawab atas lingkungan, akan memegang kendali atas pendaftaran penabuh genderang atau dikenal dengan Mukhtar.
Memang, ini bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan siapa saja, tidak seperti dulu ketika pekerjaan ini kurang diawasi. Para penabuh drum sekarang dituntut untuk profesional dan merupakan penduduk di lingkungan tempat mereka bekerja.