Jumat 25 Mar 2022 16:14 WIB

Delapan Korban Kecelakaan Laut Belum Ditemukan, Pesawat dan Kapal Dikerahkan

Kapal ditumpangi Camat Teor dan enam pegawai Inspektorat dan Bappeda Kabupaten SBT.

Red: Agus raharjo
Petugas SAR gabungan melakukan operasi pencarian korban kecelakaan laut Kapal Pengayoman IV, di sekitar perairan Cilacap, Jateng, Jumat, (17/9/2021). (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/IDHAD ZAKARIA
Petugas SAR gabungan melakukan operasi pencarian korban kecelakaan laut Kapal Pengayoman IV, di sekitar perairan Cilacap, Jateng, Jumat, (17/9/2021). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON--Kantor Pencarian dan Pertolongan mengerahkan pesawat dan kapal untuk mencari delapan dari 13 korban kecelakaan kapal cepat. Kecelakaan kapal cepat terjadi di wilayah perairan antara Pulau Bam dan Teor di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku.

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon Mustari satu pesawat terbang milik pengawas perikanan dikerahkan untuk memantau lokasi kecelakaan kapal dari udara. KN SAR Abimanyu dan Kapal Angkatan Laut Panana milik Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX Ambon juga dikerahkan menuju ke lokasi kejadian kecelakaan untuk mendukung upaya pencarian.

Baca Juga

Selain itu, ada Kapal Patroli (KP) Paus milik pengawas perikanan yang digunakan untuk membantu operasi pencarian di wilayah perairan Pulau Baam dan Pulau Teor. Mustari menjelaskan bahwa Tim Pos SAR Tual melakukan upaya pencarian dari udara menggunakan pesawat ATR 42-300 PK-YRE milik Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual.

Ia menambahkan, unit pencarian dan pertolongan dua melakukan pencarian menggunakan KP Paus dan unit pencarian dan pertolongan tiga menggunakan KN SAR Abimanyumenuju ke Pulau Teoruntuk melaksanakan operasi SAR. "Semoga hari ini tim SAR gabungan bisa cepat menemukan tanda-tanda keberadaan korban dan korban bisa segera dievakuasi dalam keadaan selamat," kata Mustari di Kota Ambon, Jumat (25/3/2022).