REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) menyambut baik berbagai pelonggaran dari pemerintah menyusul turunnya kasus aktif COVID-19 beberapa waktu terakhir. Wakil Ketua Asita Provinsi Jawa Tengah Daryono mengatakan dua tahun pandemi berdampak pada banyaknya pelaku perusahaan perjalanan wisata yang berganti usaha.
"Ya sekitar 40 persen, nggak tutup tetapi banting setir. Ini mulai lagi (mulai menggeliat), sudah dua tahun jadi butuh waktu. Kelonggaran dari pemerintah ini jadi harapan" katanya, Jumat (25/3/2022).
Ia mengatakan langkah awal yang dilakukan oleh Asita agar sektor pariwisata segera pulih adalah dengan membangun sinergi dengan pemerintah. Di sisi lain, menurut dia agen perjalanan wisata merupakan garda terdepan untuk mempromosikan paket-paket wisata dan destinasi wisata.
"Membangun kerja sama dulu, soalnya semua tiarap. Kami juga kompakan internal untuk ikut berkontribusi pada penjualan paket wisata," katanya.
Mengenai sinergi dengan pemerintah serta masing-masing agen perjalanan wisata tersebut, dikatakannya, khususnya dilakukan dari sisi promosi.
"Promosi ini penting sekali, selama ini kita berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah dan Asita mendorong bareng-bareng, makanya kami dorong bagaimana bisa saling," katanya.
Sementara itu, untuk sektor pariwisata ini salah satu kawasan yang tengah dikembangkan yakni wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang. "Tidak bicara lagi saingan, kita kerja sama dengan kabupaten/kota tetangga. Solo sendiri juga sangat potensial untuk pengembangan pariwisata. Apalagi dalam waktu dekat ini ada berbagai agenda penting di Solo, dalam waktu dekat kita ada ASEAN Paragames, G20, dan dilanjutkan agenda MICE," katanya.