Program Trauma Healing Polres Malang Rangkul Anak Terdampak Banjir
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke kediaman korban banjir di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Ahad (13/3/2022). | Foto: Republika/Wilda Fizriyani
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Polres Malang memiliki program trauma healing yang dilakukan melalui Srikandi Polres Malang. Terbaru, para Srikandi ditugaskan untuk menjalankan programnya kepada korban terdampak banjir di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Polres Malang, Kompol Achmad Sueb menurunkan para Srikandi Polres Malang dalam upaya memberikan trauma healing kepada warga terdampak banjir bandang. "Utamanya kepada para anak yang turut ikut terdampak banjir bandang di beberapa Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang," ucap Achmad Sueb saat dikonfirmasi, Jumat (25/3/2022).
Achmad Sueb sengaja menurunkan anggotanya untuk membantu mengembalikan kondisi mental anak. Kemudian juga ditunjukkan bisa menghilangkan rasa takut setelah kejadian banjir bandang, beberapa waktu lalu.
Menurut Achmad Sueb, Srikandi Polres Malang diterjunkan langsung ke lokasi terdampak banjir bandang yang terdapat anak-anak kecil. Mereka bertugas menghibur anak-anak dalam mengurangi dampak stres setelah bencana alam yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini juga bertujuan agar dapat membantu mereka cepat pulih dari stres yang dialaminya.
Pada kegiatan tersebut, Srikandi Polres Malang memberi semangat dan menghibur anak-anak terdampak banjir bandang melalui berbagai metode. Langkah-langkah tersebut bertujuan agar mereka tetap semangat beraktivitas dan menjaga kesehatan. "Kemudian menggugah mental-mental mereka untuk tetap menjalani kehidupan ini dalam menggapai cita-citanya kelak," ungkapnya.
Sebagai informasi, Srikandi Polres Malang dalam kegiatannya terbagi atas sejumlah tim. Masing-masing tim bergerak menuju rumah lokasi terdampak banjir. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemulihan trauma kepada anak-anak terdampak banjir bandang.