REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mengatakan hubungan dengan China tidak bisa kembali normal sampai kedua negara menarik pasukannya masing-masing dari daerah yang disengketakan. Tapi Beijing membuat catatan untuk perdamaian dalam pertemuan antar menteri luar negeri di New Delhi.
Kedua negara menempatkan ribuan pasukannya di perbatasan sejak pertarungan tangan kosong yang menewaskan 20 orang tentara india dan empat tentara China di daerah Ladakh, Himalaya, pada Juni 2020 lalu. Pembicaraan antara perwira senior militer tidak banyak menghasilkan kemajuan.
"Saya sangat jujur dalam diskusi dengan menteri luar negeri China terutama dalam menyampaikan sentimen nasional kami," kata Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar usai rapat selama tiga jam dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Jumat (25/3).
"Ketegangan dan perselisihan yang muncul dari pengerahan pasukan China sejak April 2020 tidak dapat direkonsiliasi dengan hubungan normal antara dua tetangganya," katanya.
Dalam pernyataannya Wang mengatakan China dan India harus bekerja sama mempromosikan perdamaian dan stabilitas di seluruh dinia.
"Kedua belah pihak harus mengesampingkan perbedaan pada isu perbatasan dalam posisi yang tepat pada hubungan bilateral dan untuk mematuhi arah pengembangan hubungan bilateral yang benar," katanya.
"China tidak mengejar apa yang disebut "Asia unipolar" dan menghormati peran tradisional India di kawasan, seluruh dunia akan memperhatikan ketika China dan India saling bekerja sama," tambahnya.
Jaishankar yang merupakan mantan duta besar India untuk China mengatakan permintaan China pada India untuk tidak mengumumkan kedatangan Wang sebelum ia tiba di Ibukota. Wang juga bertemu dengan penasihat keamanan nasional India Ajit Doval yang juga menekannya untuk menurunkan ketegangan di perbatasan.
Belum diketahui apakah India menawarkan penarikan pasukan bila China melakukannya. Wang dan Jaishankar juga membahas pendekatan kedua negara pada invasi Rusia ke Ukraina.
"Kedua negara sepakat pentingnya gencatan senjata, serta kembali ke diplomasi," kata Jaishankar.
India dan China merupakan mitra Rusia dan menolak ajakan negara-negara Barat untuk mengecam invasi ke Ukraina. Wang yang berkunjung ke Pakistan dan Afghanistan pada pekan ini akan terbang ke Nepal dalam upaya China memperkuat pengaruh di Asia Selatan.