REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada abad ke-16, Muslim disebut datang untuk menyelamatkan Inggris yang terisolasi dari nasib buruk. Mereka hadir dengan menjadikannya sekutu dan mitra dagang.
"Bagaimana Inggris abad ke-16, yang relatif tidak dikenal di panggung dunia, mengembangkan aliansi strategis dengan Kekaisaran Ottoman yang akhirnya menyelamatkan pulau kecil itu dari kehancuran? Elizabeth I, 'Virgin Queen', naik takhta Inggris pada November 1558 dan meninggal pada 24 Maret 1603. Dia memerintah sebagai raja Protestan dan dengan demikian diasingkan di antara sekelompok tanah Katolik," kata penulis dan sejarawan, Nadia Khan dilansir dari laman TRT World pada Jumat (25/3/2022).
Dia mengatakan, saat itulah dunia Muslim secara tidak langsung datang menyelamatkannya dengan menerima Elizabeth sebagai sekutu dan mitra dagang. Paus mengucilkan Elizabeth dari gereja Katolik pada 1570. Ini mengakibatkan satu-satunya kerajaan Protestan barat yang memiliki sekutu terbatas, dan membatasi peluang komersial dengan Eropa.
Khan melanjutkan, Ayahnya, Henry VIII, membebani Elizabeth dengan utang nasional sebesar 300 ribu pound. Dia dibiarkan dalam posisi tenggelam, dan dalam tindakan kebijaksanaan politik, Elizabeth mencari sekutu di dunia Muslim yang kaya.
"Kesultanan Utsmaniyah dan penguasa Maroko-lah yang menyelamatkan Inggris Elizabeth dari nasib buruk dengan membalas tangan persahabatan dan membuka perdagangan dengan pulau yang menggelepar ini, dan pada saat itu, pulau yang tidak dapat dijelaskan," kata Khan.
Dia mengungkapkan, dunia Muslim memiliki hubungan yang panjang dengan kerajaan-kerajaan Kristen. Bahkan sebelum Elizabeth masuk ke dalam aliansi ini. Sejak kedatangan Islam pada abad ke-7, dunia Kristen begitu menyadari 'tur de force', yang dengan cepat memperluas wilayah, kekayaan dan pengaruhnya, mengendalikan rute perdagangan strategis.