Sabtu 26 Mar 2022 03:39 WIB

Pasien COVID-19 Meninggal Dunia Bertambah Jadi 194 Orang

Hingga sekarang sudah tercatat sebanyak 184 pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

Pemakaman khusus Covid-19. Pasien COVID-19 meninggal dunia di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah menjadi 194 orang dari sebelumnya tercatat sebanyak 192.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pemakaman khusus Covid-19. Pasien COVID-19 meninggal dunia di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah menjadi 194 orang dari sebelumnya tercatat sebanyak 192.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA TENGAH -- Pasien COVID-19 meninggal dunia di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah menjadi 194 orang dari sebelumnya tercatat sebanyak 192. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, dr Anas Maarif mengatakan bertambah dua pasien meninggal dunia dalam rentang waktu lima hari ini.

"Hari ini juga tercatat sebanyak 18 pasien aktif yang sudah dinyatakan sembuh, juga terdapat sebanyak lima kasus baru," jelasnya, Jumat (25/3/2022).

Baca Juga

Anas menjelaskan, hingga sekarang sudah tercatat sebanyak 184 pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona baru itu. "Sebelumnya terdapat sebanyak 198 pasien positif, hari ini berkurang menjadi 184 orang," ujarnya.

Pemerintah daerah setempat kini konsentrasi menangani kasus virus corona baru dengan terus melakukan vaksinasi, sosialisasi protokol kesehatan dan menyiapkan semua alat medis yang memadai. Dinkes mengimbau kepada warga tidak terlena dan terus hati-hati dengan penyebaran virus COVID-19, terutama varian omicron. 

Berdasarkan data sebaran kasus, kata dia, tercatat empat kecamatan dinyatakan rawan, yaitu Pangkalanbaru, Namang, Koba dan Kecamatan Simpangkatis, dengan tingkat temuan kasus lebih tinggi. Data tabulasi juga mencatat usia warga rentan terpapar virus corona baru adalah 55 hingga 69 tahun.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement