REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Akademisi Universitas Lampung (Unila), dr Ayi Ahadiat SE MBA, mengatakan dengan memanfaatkan e-Katalog dapat memberikan peluang bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih produktif dan berdaya saing. Adanya e-Katalog juga akan membiasakan UMKM bersaing dengan standar industri yang ada.
"Sehingga mereka pun akan lebih produktif," kata dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila itu, dihubungi di Bandar Lampung, Jumat (25/3/2022).
Menurutnya, kehadiran e-Katalog ini merupakan semangat dari pemerintah pusat untuk memberdayakan produk-produk lokal, sebab vendor UMKM bisa menawarkan barangnya secara langsung ke pembeli yaitu pihak pemerintah. "Sehingga dengan begitu pula akan meminimalkan potensi kekeliruan saat pengadaan," kata dia.
Namun begitu, ujar dia, guna memperbanyak produk lokal masuk ke dalam e-Katalog, harus ada komitmen dari pemerintah, terutama dalam mengedukasi mereka secara terprogram dan sistematis. Menurut dia, pemerintah harus membuat program edukasi bisnis digital UMKM.
"Salah satunya dengan membuat aturan yang aplikatif dan disosialisasikan melalui berbagai kanal media sosial yang dapat dengan mudah diakses masyarakat, sehingga mereka dapat mudah mengerti untuk masuk ke dalam e-Katalog," kata dia.
Ia pun menyarankan, meski e-Katalog sudah bisa diimplementasikan, namun juga harus diperkuat kesiapan manajemen pengadaan barang/jasa secara internal pemerintah K/L, Pemprov/Pemkab dan kota dengan semua OPD(Organisasi Perangkat Daerah)-nya."Tentunya sistem e-Katalog ini pun perlu terus dievaluasi secara berkelanjutan.
LSPE dengan e-Procurement sistem juga harus terus diperbaiki," ujarnya lagi.
Pemerintah tengah menyiapkan e-Katalog pengadaan barang dan jasa untuk bisa menyerap produk dalam negeri. Dalam katalog elektronik itu kini sudah tayang 200 ribu produk lokal dan ditargetkan mencapai 1 juta produk pada akhir 2022.