Santri menyemprotkan pupuk cair pada tanaman anggrek yang dibudidayakan di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022). Usaha budidaya anggrek yang dikembangkan para santri tersebut memiliki omzet hingga Rp7,8 juta per bulan dengan mengandalkan pemasaran melalui media sosial serta pasar digital. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Santri merawat tanaman anggrek yang dibudidayakan di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022). Usaha budidaya anggrek yang dikembangkan para santri tersebut memiliki omzet hingga Rp7,8 juta per bulan dengan mengandalkan pemasaran melalui media sosial serta pasar digital. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Santri merawat tanaman anggrek yang dibudidayakan di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022). Usaha budidaya anggrek yang dikembangkan para santri tersebut memiliki omzet hingga Rp7,8 juta per bulan dengan mengandalkan pemasaran melalui media sosial serta pasar digital. (FOTO : ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Santri menyemprotkan pupuk cair pada tanaman anggrek yang dibudidayakan di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022).
Usaha budidaya anggrek yang dikembangkan para santri tersebut memiliki omzet hingga Rp7,8 juta per bulan dengan mengandalkan pemasaran melalui media sosial serta pasar digital.
sumber : Antara
Advertisement