Promosikan Karya Anak Bangsa, Kemenperin Luncurkan Chromebook 4G LTE
Red: Fernan Rahadi
Chromebook. | Foto: theverge.com
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian bertekad terus menjalankan program substitusi impor 35 persen pada tahun 2022. Salah satu sektor yang dipacu adalah industri elektronika, termasuk pada upaya pengoptimalan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada produk laptop.
"Untuk mencapai program substitusi impor 35 persen tersebut, kunci utamanya antara lain membentuk ekosistem industri laptop melalui peningkatan demand di dalam negeri," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peluncuran Chromebook 4G LTE di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3/2022).
Menperin menyebutkan, permintaan dalam negeri untuk produk laptop mencapai tiga juta unit per tahun. “Permintaan ini diprediksi terus bertambah seiring berkembangnya digitalisasi. Oleh karena itu, industri di dalam negeri perlu mengambil peluang ini," tuturnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (26/3/2022).
Guna meningkatkan daya saing laptop produksi dalam negeri agar bisa bersaing darigempuran produk impor, Kemenperin membangun kolaborasi dengan beberapa stakeholder terkait di antaranya PT Tata Sarana Mandiri (TSM), Qualcomm, Google, PT Sat Nusapersada, dan PT Libera Technologies Indonesia untuk membangun sebuah ekosistem yang dinamakan Indonesia Manufacturing Center Elektronika dan Telematika (IMC-ET).
"Kami memberikan apresiasi terhadap keberhasilan dari sinergi tersebut sehingga bisa memproduksi Chromebook 4G LTE pertama yang didesain dan diproduksi di Indonesia dengan komponen lokal di atas 40 persen," ungkapnya.
Agus berharap, IMC-ET dapat terus berkolaborasi dengan stakeholders lainnya dalam mengembangkan ekosistem laptop dalam negeri. Kemenperin juga akan secara intens akan menguatkan komunikasi dengan para pengembang chipset untuk dapat bekerja sama guna memperdalam struktur industri elektronika khususnya untuk memproduksi laptop.
"Sehingga di masa depan akan tercipta Intellectual Property (IP) milik anak-anak bangsa, yaitu IP Indonesia dan dapat digunakan bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan laptop dalam negeri," katanya.
Oleh karena itu, Kemenperin akan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait serta semua pihak agar pangsa pasar produk laptop dapat didominasi hasil produksi dalam negeri.
Di samping itu, Menperin akan berupaya mewujudkan Indonesia mampu memproduksi semikonduktor untuk memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri. Sebab, semikonduktor banyak digunakan sektor elektronika dan otomotif. "Kami mengajak para pelaku usaha untuk duduk bareng membuat roadmap dalam upaya memproduksi semikonduktor untuk kemandirian industri di dalam negeri," paparnya.
Selain itu, yang juga perlu dipacu adalah menciptakan Original Design Manufacturer (ODM) laptop dalam negeri. "Dengan munculnya ODM-ODM dalam negeri akan tercipta kemandirian di industri laptop dalam negeri," katanya.
Chairwoman PT TSM Yovita Bellina menyampaikan, generasi Chromebook 4G LTE yang diluncurkannya telah dilengkapi dengan modul selular tertanam (built-in) 4G LTE. Dengan demikian, pengguna dapat mengoperasikannya di mana pun asalkan terhubung dengan jaringan broadband selular.
"Kedua perangkat ini akan dipasarkan dengan nama Libera Merdeka Chromebook C150 untuk versi 4G LTE/Wifi, dan Chromebook C120 untuk versi Wifi. Kedua produk ini akan mulai beredar di pasar pada kuartal II tahun 2022," ujar Yovita.
Ia menambahkan, pihaknya ingin membuktikan bahwa perusahaan akan mendukung penuh pemerintah dalam membangun kompetensi teknis serta kemandirian riset dalam negeri.
"Riset dan pengembangan tersebut dijalankan secara penuh oleh TSM, diproduksi dan dipasarkan melalui kolaborasi dengan para mitra," katanya.
Terpisah, Country Lead Google for Education, Olivia Husli Basrin, mengatakan, Google mendukung produksi Chromebook dalam negeri sebagai bentuk komitmen pada pengembangan teknologi di Indonesia dan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri. Google telah bermitra dengan lima pabrikan dalam negeri sejak tahun 2021 untuk memproduksi Chromebook yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan pendidikan dengan fitur aksesibilitas dan keamanan yang maksimal.
"Kami menyambut baik mitra terbaru kami, Qualcomm dan TSM, yang memproduksi Chromebook LTE pertama di Indonesia. Kami yakin produk ini dapat memenuhi kebutuhan perangkat pendidikan, khususnya di daerah-daerah dengan jangkauan internet yang terbatas," ujar Olivia.
Olivia mengatakan, dengan bermitra bersama pabrikan dalam negeri, Google dapat terus berkontribusi dalam pengembangan kapasitas dan keahlian sumber daya manusia untuk ekosistem software dan hardware, serta meningkatkan kapasitas riset dan pengembangan nasional. Hal ini dapat mendukung kemajuan industri teknologi Indonesia dapat terwujud.
"Akhir kata, Google berharap berbagai upaya dan kontribusi kami dapat terus mendukung perkembangan teknologi dalam negeri beserta industrinya, khususnya dalam memajukan pendidikan siswa-siswi Indonesia," kata Olivia.