'Masyarakat Komponen Utama Cegah Dini Paham Terorisme'
Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Terorisme | Foto: Republika/Mardiah
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Baru baru ini masyarakat kembali dihebohkan dengan seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Tangerang dan seorang oknum dokter yang terlibat dalam jaringan terorisme. Masyarakat menjadi kaget dan tidak menyangka jika teman, tetangga ataupun kolega di lingkungan kerja bagian dari jaringan dan terpengaruh paham radikal terorisme.
Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten Amas Tadjudin turut mengamini hal tersebut. Menurutnya, deteksi dini ancaman virus radikalisme menjadi hal yang sangat penting dan diperlukan, apalagi telah diketahui bahwa terorisme ini bukan sekedar tindakan kekerasan, tetapi juga paham dan ideologi yang merubah sikap, perilaku dan ideologi seseorang.
"Tentunya sangat penting (deteksi dini virus radikalisme), agar secara dini segera diketahui oleh lingkungan masyarakat. Karena masyarakat adalah komponen paling utama untuk melakukan cegah tangkal sejak dini.” ujar KH. Amas Tadjudin, di Serang, Jumat (25/3/2022).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, deteksi dini harus dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Sebagaimana menurut Amas, virus radikalisme kerap masuk ke keluarga tanpa disadari, sehingga perlu meningkatkatkan kepekaan terhadap muatan radikalisme di dunia maya.
"Bagaimana caranya? Dengan memberikan pengetahuan dasar dan ciri-ciri ajaran teroris dan orang terpapar, secara jelas tegas dan tidak meragukan," tutur Amas.
Di samping itu, Amas menekankan tidak cukup hanya memberikan pengetahuan dasar dan ciri teroris namun perlu untuk menumbuhkan kesadaran persaudaraan kebangsaan, persaudaraan keagamaan dan moderasi beragama di lingkungan keluarga.
"Kita tanamkan juga ajaran cinta tanah air bagian dari iman dan konsep ajaran islam ahlus sunnah waljamaah model Nahdlatul Ulama," ujar pria yang juga Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten ini.
Untuk itu dirinya juga mnegimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika ada seseorang di lingkungannya terindikasi atau terancam paparan virus radikalisme kepada pihak terkait yang berwenang.
"Segeralah berkoordinasi kepada aparat atau kepada tokoh agama, atau ulama kyai Nahdlatul Ulama," jelas pria yang juga Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang ini.