Sabtu 26 Mar 2022 20:42 WIB

China Berhasil Identifikasi 120 Korban Pesawat Jatuh

Otoritas China masih mencari keberadaan kotak hitam pesawat jatuh

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nashih Nashrullah
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, tim penyelamat melakukan operasi pencarian di lokasi kecelakaan pesawat di Kabupaten Tengxian di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, Selasa, 22 Maret 2022.
Foto: AP/Zhou Hua/Xinhua
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, tim penyelamat melakukan operasi pencarian di lokasi kecelakaan pesawat di Kabupaten Tengxian di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, Selasa, 22 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING— Sebanyak 120 dari 132 korban pesawat China Eastern Airlines yang jatuh di Daerah Otonomi Guangxi telah diidentifikasi pada Sabtu (26/3/2022). Ke-120 korban yang berhasil diidentifikasi itu terdiri dari 114 penumpang dan enam awak.

Pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan MU-5735 itu jatuh secara vertikal dari ketinggian hampir 9.000 meter dalam perjalanan dari Kunming, Provinsi Yunnan, ke Guangzhou, Provinsi Guangdong, dan mengangkut 123 penumpang dan sembilan awak.

Baca Juga

"Pencarian masih terus dilakukan. Tim juga memprioritaskan pencarian kotak hitam kedua," kata Zheng Xi, Kepala Brigade Kebakaran dan SAR Guangxi, kepada pers di Nanning.

Dalam konferensi pers di ibu kota Daerah Otonomi Guangxi itu, Kepala Keselamatan Penerbangan Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) Zhu Tao mengatakan bahwa pemancar sinyal darurat (ELT) juga berhasil ditemukan.

ELT dipasang di atas pesawat untuk mengirimkan sinyal bahaya. Alat tersebut bisa membantu petugas pencarian menemukan titik koordinat pesawat secara akurat.

Kotak hitam pertama yang berisi data penerbangan telah ditemukan pada Rabu (23/3/2022). Sebanyak 493 orang yang merupakan keluarga dekat 80 penumpang sudah tiba di Kota Wuzhou, Guangxi.

Pemerintah daerah setempat bertanggung jawab menangani jenazah para korban. Barang-barang milik korban yang ditemukan di lokasi kecelakaan juga telah disimpan, menurut media China.

Sementara itu, China Eastern Airlines mengandangkan puluhan pesawat setelah kecelakaan mematikan terjadi awal pekan ini. Maskapai dan anak perusahaannya telah mengandangkan sementara 223 pesawat Boeing 737-800.

Juru Bicara Maskapai Liu Xiaodong mengatakan pesawat-pesawat tersebut sedang menjalani pemeriksaan dan pemeliharaan keselamatan untuk memastikan bahwa mereka aman untuk terbang.

"Maskapai ini meluncurkan perbaikan keamanan menyeluruh setelah kecelakaan itu," kata Liu dikutip dari CNN Internasional, Jumat.  

Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah China Eastern Airlines penerbangan 5735 jatuh di daerah pegunungan terpencil di selatan negara itu saat terbang dari Kunming ke Guangzhou, dalam bencana udara terburuk di China dalam lebih dari satu dekade. 

Diketahui, ada 4.502 dari 737-800 yang sekarang beroperasi di seluruh dunia menjadikannya pesawat Boeing yang paling umum digunakan saat ini.   

Ini adalah model pesawat paling umum di Amerika Serikat, dimana ada 795 dalam pelayanan, serta di Cina, yang memiliki 1.177 dalam pelayanan.  Dan itu adalah pesawat paling umum kedua yang digunakan di seluruh dunia, di belakang hanya A320 yang dibuat oleh saingan utama Boeing (BA), Airbus (EADSF).

 

 

 

Sumber : cnn  

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement