REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Zulfa Ubaidillah Mufidh (19) asal Jawa Timur tampak menunduk malu saat bimas Islam mengajak berbincang. Santri Madrasatul Quran Tebuireng ini merupakan finalis Cabang Hafalan 30 Juz Musabaqah Hafalan Alquran dan Al-Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Nasional ke-14.
"Saat di Madrasah Ibtidaiyah alhamdulilah sudah punya hafalan 2 juz. Lalu masuk Madrasah Tsanawiyah, alhamdulillah selama 1,5 tahun kelar menghafal 30 juz," ungkap Mufidh saat ditemui di Hotel Millennium Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Bagi Mufidh, menghafal Alquran bukanlah beban. Kebiasaan itu dia dapati dari sosok sang ayah yang memang hafal 30 juz Alquran."Alhamdulillah ayah hafal Alquran. Jadi sejak kecil sering diajak ngaji, ikut menyimak bacaan Alquran," ungkapnya mengenang.
Terkait motivasi, remaja asal Magetan ini ingin membuat orang tuanya bahagia. Ayat dan riwayat tentang keutamaan menghafal Kalam Suci yang diturunkan dari Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad ini menyentuh hatinya untuk terus menjaga hafalan.
"Terinspirasi dari banyak riwayat. Misalnya tentang mahkota bagi kedua orang tua kalau kita hafal Alquran. Kemudian ingin membahagiakan bapak dan ibu juga," katanya mengakhiri perbincangan.
Sebagai informasi, MHQH Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud merupakan kerja sama antara Ditjen Bimas Islam Kemenag dengan Kantor Atase Agama Kedubes Arab Saudi. Musabaqah ini rutin dilaksanakan setiap tahun.