REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi, Doktor Syekh Abdullatif bin Abdulaziz Alu Syaikh menekankan pentingnya sifat dan sikap moderat dalam kehidupan beragama dan berbangsa. Hal ini disampaikan Syekh Abdullatif dalam Dialog Pimpinan Ormas Islam dan Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Hotel Riltz Carlton, Jakarta, Jumat (25/3/2022).
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" ungkap Syekh Abdullatif mengutip Surah Fushilat ayat 33."Wajib bagi kita melaksanakan praktik dakwah dengan hikmah, moderat, dan meneladani Rasulullah saat berdakwah di Mekah dan Madinah," katanya menjelaskan makna ayat tersebut.
Syekh Abdullatif menjelaskan, berdakwah hendaknya mengunakan hikmah, nasihat yang baik, dan jika berdebat juga dengan cara yang baik. "Surah An-Nahl ayat 125 merupakan salah satu dalil paling agung bahwa seorang dai wajib menjadi teladan untuk diri, toleran, dan sangat menghargai nilai kemanusiaan," tambahnya.
Hal lain yang penting diperhatikan seorang dai, tambah Syekh Abdullatif, adalah larangan memaksa seseorang memeluk suatu agama. Selain itu, seorang muslim juga hendaknya menjalin hubungan baik dengan semua pihak untuk mewujudkan kemaslahatan bersama.
"Wajib bagi setiap muslim melakukan kerja sama yang mendatangkan kemaslahatan bersama. Bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan dan jangan bekerja sama dalam dosa dan keburukan," katanya.
Hadir dalam dialog ini, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Al-Thaqafy, Kepala Kantor Atase Agama Kedubes Arab Saudi, Ahmad bin Essa Al-Hazmy, dan sejumlah tamu undangan dari negara sahabat serta pejabat eselon II Kemenag.