Ahad 27 Mar 2022 12:54 WIB

Flight Data Recorder China Eastern Airlines Ditemukan

Tim menemukan Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan China Eastern

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pencarian black box pesawat China Eastern, Kamis (24/3/2022).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pencarian black box pesawat China Eastern, Kamis (24/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tim penyelamat pada Ahad (27/3/2022) menemukan Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan, dari pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang jatuh di lereng gunung di China selatan. FDR ditemukan setelah petugas melakukan penggalian di lokasi kecelakaan sekitar pukul 09.20 waktu setempat.

Kondisi di sekitar lokasi kecelakaan berlumpur setelah diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir. Perangkat FDR ditemukan 1,5 meter di bawah permukaan lereng. FDR akan dikirim ke Beijing untuk diperiksa. China memimpin penyelidikan kecelakaan tersebut.

Baca Juga

Amerika Serikat juga diundang untuk  ambil bagian dalam penyelidikan, karena Boeing 737-800 dirancang dan diproduksi di negara tersebut. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) sedang bekerja dengan otoritas AS dan China untuk menyelesaikan masalah visa dan karantina Covid-19 sebelum berpartisipasi dalam penyelidikan.

Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 itu sedang dalam perjalanan dari Kunming ke Guangzhou, dan jatuh pada Senin (21/3/2022) dari ketinggian jelajah. Dalam konferensi pers pada Sabtu (26/3/2022), para pejabat mengumumkan  bahwa 132 orang di dalam pesawat, telah dipastikan tewas.

Kecelakaan itu adalah bencana udara paling mematikan di Cina daratan sejak 1994. Ketika itu, penerbangan China Northwest Airlines dari Xian ke Guangzhou jatuh, dan menewaskan 160 orang di dalamnya.  

Sebelumnya alah satu kotak hitam, yang diyakini sebagai perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) ditemukan pada Rabu (23/3/2022). Penyelidik mengatakan, selubung luar kotak hitam tersebut rusak tetapi silinder oranye relatif utuh. Para tim pencari menggunakan berbagai macam peralatan, termasuk detektor logam, drone, dan anjing pelacak untuk menyisir lereng yang berhutan lebat dan curam.

Kotak hitam dianggap sebagai kunci untuk mencari penyebab kecelakaan pesawat. Kotak hitam biasanya terdiri dari dua bagian yaitu CVR dan FDR. Perekam suara kokpit atau CVR dapat menangkap suara, peringatan audio, dan suara latar belakang dari mesin atau bahkan sakelar yang sedang dipindahkan. Sementara FDR menyimpan informasi tentang kecepatan pesawat, ketinggian dan arah naik atau turun, serta tindakan pilot dan kinerja sistem penting.

Penyelidik mengatakan, masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebab jatuhnya China Eastern Airlines. Sebelum pesawat terjatuh, pengendali lalu lintas udara mencoba menghubungi pilot beberapa kali setelah melihat ketinggian pesawat turun tajam. Namun pilot China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU5735 tidak merespon.

sumber : Reuters / AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement