Ahad 27 Mar 2022 13:09 WIB

Kotak Hitam Kedua Pesawat China Eastern Ditemukan

Kotak hitam kedua tersebut ditemukan terpendam di kedalaman 1,5 meter

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, petugas penyelamat mencari kotak hitam di lokasi kecelakaan pesawat di daerah Tengxian, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China barat daya, Selasa, 22 Maret 2022.
Foto: AP/Zhou Hua/Xinhua
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, petugas penyelamat mencari kotak hitam di lokasi kecelakaan pesawat di daerah Tengxian, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China barat daya, Selasa, 22 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kotak hitam kedua dari pesawat China Eastern Airlines yang jatuh di perbukitan Daerah Otonomi Guangxi berhasil ditemukan di titik lokasi kejadian pada Ahad (27/3/2022) pagi, seperti disampaikan Pusat Tanggap Darurat Nasional China.

Kotak hitam kedua tersebut ditemukan terpendam di kedalaman 1,5 meter lapisan tanah perbukitan Kabupaten Tengxian, Guangxi. Pesawat jenis Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines jatuh dalam posisi vertikal dari ketinggian hampir 9.000 meter dan menghunjam ke tanah perbukitan di wilayah selatan China itu pada Senin (21/3/2022).

Baca Juga

Pesawat penumpang domestik bernomor penerbangan MU-5737 tersebut jatuh dalam perjalanan dari Kunming, Provinsi Yunnan, menuju Guangzhou, Provinsi Guangdong.

Kotak hitam pertama telah ditemukan petugas pada Rabu (23/3/2022) malam dan telah dikirimkan ke Beijing untuk dipelajari lebih lanjut. Kedua kotak hitam berisi data terakhir penerbangan dan rekaman percakapan di kokpit. Data-data yang terekam bakal mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan udara terburuk di China dalam 12 tahun terakhir itu.

Sementara itu, otoritas setempat pada Sabtu (26/3/2022) malam secara resmi mengumumkan bahwa 132 orang di dalam pesawat nahas yang terdiri dari 123 orang penumpang dan sembilan kru dinyatakan tewas.Sebanyak 114 jasad penumpang dan enam awak telah berhasil diidentifikasi.

sumber : Antara / Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement