REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Drama Korea All of Us Are Dead dan Kingdom telah menyedot perhatian penikmat sinema bertema zombie. Adakah kesamaan di balik kesuksesan kedua drama zombie yang tayang di Netflix tersebut?
All of Us Are Dead telah menjadi drama Korea yang mendapatkan popularitas internasional luar biasa karena adegan aksinya yang intens dan akting pemainannya yang dinilai fenomenal. Drama ini berpusat di sekitar sekolah menengah yang menjadi pusat wabah zombie.
Sebaliknya, Kingdom adalah K-drama yang berfokus pada wabah zombie di dunia fiksi, yang terinspirasi abad pertengahan Joseon. Penggemar acara itu menemukan keeksentrikan tertentu dari zombie untuk menghibur.
Belum lama ini, salah satu aktor yang mengkhususkan diri dalam memainkan peran zombie membahas pertunjukan zombie klasik dan menjelaskan bagaimana itu difilmkan. Aktor Soo Chan-park telah berakting selama 17 tahun dan berpartisipasi dalam pembuatan All of Us Are Dead dan Kingdom.
Agar dapat mengulas berbagai konten zombie, Soo Chan-park menjelaskan ada beberapa jenis zombie. Misalnya, zombie di All of Us Are Dead tidak memiliki konsep yang dibedakan dengan jelas. Sementara itu, zombie di film Train To Busan terinspirasi oleh anjing gila.
Chan-park mengatakan, zombie dalam pertunjukan dapat memakan daging dengan menggigit, yang disebut tambalan bekas luka. Tambalan bekas luka membutuhkan banyak waktu untuk disiapkan oleh tim rias, tetapi pada dasarnya berfungsi sebagai kulit imitasi yang dapat dirobek oleh sesama aktor untuk membuatnya tampak seperti benar-benar menggigit kulit.
Awalnya, Chan-park sering merasa terintimidasi oleh riasan efek khusus dari sesama zombie. Namun, ia dengan cepat mengubah fokusnya untuk memuji riasan tersebut.