Ahad 27 Mar 2022 20:22 WIB

Kurulus Osman 87, Gunduz Bey dan Aisha Hatun 'Tewas', Syekh Edebali Keracunan

Serial Kurulus Osman sudah memasuki sesi ketiga episode 87.

Rep: Erik PP/ Red: Partner
.
Foto: network /Erik PP
.

Syekh Edebali, mertua sekaligus guru spiritual Osman Bey, pendiri Kekaisaran Ottoman.
Syekh Edebali, mertua sekaligus guru spiritual Osman Bey, pendiri Kekaisaran Ottoman.

ISTANBUL -- Serial Kurulus Osman asal Turki sudah memasuki episode 87. Pada sesi ketiga ini, petulangan Osman Bey sebagai ketua Suku Kayi yang nantinya sebagai cikal bakal berdirinya Kekaisaran Ottoman atau Khekalifahan Utsmaniyah, semakin seru. Osman pun berada dalam situasi sulit, setelah Sogut meledak, semua orang berusaha menyalahkan Gunduz Bey dan Aisha Hatun sebagai dalang di balik insiden itu.

Sasaran ledakan di pondok Sogut adalah ingin membunuh Syekh Edebali dan para darwis, yang selama ini selalu menerangi perjalanan etnis masyarakat Turki, khususnya Suku Kayi. Osman sempat bertanya-tanya bagaimana bisa musunya kali ini tidak terdeteksi gerakannya.

Karena itu, Gunduz dan Aisha semakin tak bisa mengelak tudingan sebagai pihak yang patut disalahkan, lantaran keduanya sempat berusaha melarikan diri. Namun, Gunduz dan Aisha tertangkap setelah Selvi Hatun dan alp yang dipimpinnya berhasil menemukan gua tempat pelarian adik Osman tersebut. Apalagi, Gunduz dan Aisha sudah disalahkan atas kematian Putri Mari, istri Turgut Alp dan adik Tekfur Harmankaya Mikhael Kosses.

Osman percaya dalang di balik rentetan peristiwa itu bukan Gunduz. Dia percaya, adiknya tidak memiliki sifat kejam hingga tega membunuh para darwis. Karena itu, ia membuat strategi untuk mengungkap otak perancang di balik pembunuhan Putri Mari dan peledakan pondok di Sogut. Dia berpura-pura menyidangkan Gunduz da Aisha, dan menghukum keduanya diusir dari tenda Suku Kayi.

Hal itu sontak memancing kemarahan Mikhael Kosses yang tidak puas dengan keputusan tersebut. Kosses ingin Gunduz dihukum pancung sebagai konsekuensi meninggalnya Putri Mari, adiknya yang sedang hamil lantaran diracun. Setelah Gunduz dan Aisha diantar para alp ke hutan, keduanya terus melakukan perjalanan sendirian.

Pasukan Kosses sudah menunggu momen itu, dan sanggup melukai kaki Gunduz. Ketika Kosses ingin membunuh Gunduz, Turgut yang diam-diam dikirim Osman datang menghentikan ulah kakak iparnya.

Turgut berusaha menjelaskan situasi kepada Kosses, hingga akhirnya tekfur di bawah Kekaisaran Konstantinopel yang merupakan aliansi Osman tersebut mengerti dan dapat menerimanya. Gunduz dan Aisha pun dibawa dan disembunyikan di Kastil Harmankaya, dan nanti akan muncul ketika momennya tepat.

Adapun pembawa pesan menyampaikan kepada Osman jika Gunduz sudah dibunuh Kosses. Mendengar kabar itu, Barkin Alp dan Selvi Hatun sangat senang. Mereka benar-benar percaya Gunduz dan istrinya sudah tewas dibunuh Kosses. Barkin dan Selvi merasa strateginya sudah berhasil. Barkin dan Selvi merupakan komplotan yang membunuh ayahnya Malhun Hatun (istri kedua Osman), yaitu Umur Bey.

Kemudian, Barkin menugaskan Cornelia untuk menunaikan tugas baru, yaitu meracuni Selcan Hatun, yang sudah dianggap sebagai ibu oleh Osman. Cornelia sudah berhasil dalam tugas pertama, yaitu meracuni Putri Mari, yang sangat percaya dengannya. Sepertinya Selcan sudah tahu ulah Cornelia ingin menaburkan racun.

Karena itu, Selcan mempersilakan Cornelia untuk membantu meracik obat yang akan dibawakan untuk Syekh Edebali. Benar saja, Cornelia menaburkan racun tanpa bau, dan melihat Syekh Edebali meminum ramuan yang sudah diisi racun.

Syekh Edebali yang merupakan mertua Osman atau ayah Bala Hatun pun dilaporkan mengeluarkan busa, seperti orang keracunan. Namun, sepertinya ini merupakan taktik yang dirancang Osman agar pihak musuh percaya kegelapan akan menang melawan cahaya kebenaran. Bagaimana kisah selanjutnya? Kita tunggu Kurulus Osman episode 88 yang ditayangkan pada Rabu (30/3/2022) malam waktu Turki.

Advertisement