REPUBLIKA.CO.ID,TANGSEL -- Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar Pelatihan Pemanfaatan Google Form untuk Kegiatan Karang Taruna RW.07 Kelurahan Rempoa, Tangerang Selatan, Ahad (27/3). Masih dalam kondisi tidak kondusif karena pandemi belum berlalu, para dosen Universitas BSI menggelar pelatihan secara daring. Meski demikian, kegiatan bisa berjalan dengan baik, lancar, dan mendapat sambutan hangat dari belasan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan ini juga sekaligus sebagai pengejawantahan dari program kegiatan pengabdian masyarakat (PM) yang menjadi salah satu dari tridarma perguruan tinggi, selain dosen harus melakukan pendidikan dan penelitian. “Mudah-mudahan pengurus karang taruna bisa memahami materi pelatihan ini meski dilakukan dengan online, ya?” ungkap Rizkiana Karmila, ketua pelaksana yang juga sekaligus menjadi tutor materi pelatihan seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Kegiatan pelatihan ini bisa berjalan dengan lancar berkat dukungan dari dosen lainnya yang menjadi anggota tim pengabdian masyarakat yaitu Darkiman Ruminta dan Hendra Kurniawan, semuanya dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas BSI (UBSI). Tim pengabdian asyarakat juga melibatkan tiga mahasiswa, yaitu Dani Mardiansyah, Wulan Eka Permatasari dan Mariska Sulistiowati.
Tentu saja pengabdian masyarakat tak sekadar kewajiban bagi para dosen. Lebih dari itu, dosen memang harus bisa memberikan efek positif dan nilai tambah bagi masyarakat, terutama yang berada di sekitar tempat pendidikan tinggi tersebut berada. Rizkiana menjelaskan, pembuatan Google Form sebenarnya sangat mudah dan bisa dilakukan oleh para pengurus Karang Taruna dalam kegiatan organisasinya.
“Saya terus terang terkesan dan berterima kasih dengan adanya kegiatan ini,” ujar Agristya SKom selaku Ketua Karang Taruna RW 07 Kelurahan Rempoa Tangerang Selatan usai mengikuti kegiatan pelatihan.
“Saya berharap ada kegiatan serupa dan kegiatan-kegiatan lain dari Universitas BSI pada kesempatan yang lain, biar para pengurus karang taruna tambah ilmu dan pengetahuan serta lebih terampil. Mudah-mudahan pada kegiatan lain bisa berjalan dengan bertemu langsung, bertatap muka secara langsung, tidak lagi online. Biar lebih akrab,” Agristya menyadari kegiatan pelatihan secara daring ada keterbatasan. Termasuk dalam memahami materi yang diberikan oleh tutor. Karena itu, dia berharap pada pelatihan mendatang ada waktu untuk praktik langsung yang lebih lama serta mendapat bimbingan dan pengawasan langsung,” ujarnya.