REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus memastikan stok dan penyaluran bahan bakar solar subsidi berjalan dengan maksimal.
Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, tidak ada persoalan dengan stok solar subsidi di Pertamina. Irto menyebut stok solar subsidi di Pertamina saat ini masih di level di atas 20 hari.
Pertamina Patra Niaga, ucap Irto, berkomitmen menyalurkan solar subsidi menyesuaikan dengan kuota yang sudah ditetapkan pemerintah. "Untuk mengatasi antrean, kami telah menyalurkan solar subsidi bahkan melebihi 10 persen dari kuota," ujar Irto saat dihubungin Republika di Jakarta, Ahad (27/3/2022).
Irto menyebut perusahaan terus berkoordinasi dengan BPH Migas, pemerintah daerah, dan kepolisian untuk memastikan ketepatan sasaran solar subsidi. Irto mengatakan kolaborasi dengan kepolisan dilakukan dalam menindak oknum yang menyalahgunakan solar subsidi. Irto mengapresiasi pihak kepolisian yang telah melakukan penangkapan terhadap oknum-oknum yang melakukan penyelewengan terhadap penyaluran solar subsidi.
"Kami juga menyediakan BBM nonsubsidi sebagai alternatif yaitu Dexlite dan Pertamina Dex. Kami mengimbau kendaraan industri dan masyarakat mampu dapat menggunakan BBM nonsubsidi, agar Solar subsidi bisa dimanfaatkan bagi mereka yang berhak dan membutuhkan," ucap Irto.
Sebelumnya, Irto katakan, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini yang realisasinya di atas lima persen pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, salah satunya dolar subsidi. Menyikapi hal ini, ucap Irto, Pertamina Patra Niaga akan terus memastikan stok dan menjamin terjaganya proses distribusi di lapangan dengan maksimal.
"Stok solar subsidi secara nasional di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time. Namun perlu diketahui secara nasional per Februari penyaluran Solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen," ungkap dia.