REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Maybank Indonesia Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan paparan publik, Jumat (25/3/2022) di Kantor Pusat Maybank Indonesia, Senayan, Jakarta.
Di tengah perekonomian yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi, Bank Maybank Indonesia berhasil membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp1,64 triliun, naik 29,9% dari Rp1,27 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank Indonesia, membukukan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp 450 miliar, atau meningkat 52,8% yoy pada Desember 2021.
Selain laba, total simpanan nasabah juga naik 13,1% menjadi Rp 31,04 triliun dari Rp 27,44 triliun pada tahun sebelumnya. Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, peningkatan simpanan itu berkat pertumbuhan dana murah (CASA).
"Hal ini didukung oleh pertumbuhan CASA sebesar 69,9% menjadi Rp 11,70 triliun pada Desember 2021 dari Rp 6,89 triliun pada tahun sebelumnya," kata Taswin pada Jumat (25/3).
Demikian juga total aset UUS naik 11,2% yoy menjadi Rp 39,22 triliun pada 2021. Financing-to-Deposit Ratio (FDR) UUS Maybank Indonesia tercatat sebesar 82,44%. Sementara rasio pembiayaan bermasalah (NPF) sebesar 3,73% (gross) pada Desember 2021.
Hadir dalam rapat tersebut, Taswin Zakaria (Presiden Direktur), Irvandi Ferizal, Direktur Human Capital, Muhamadian (Direktur Kepatuhan), Ricky Antariksa (Direktur Perbankan Global); ; Thila Nadason (Direktur Keuangan), Effendi (Direktur Manajemen Risiko), Steffano Ridwan (Direktur Community Financial Services); dan Widya Permana (Direktur Operations).