REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan dalam hitungan hari. Sehubungan dengan itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk merapatkan barisan dan tetap hati-hati dalam menjaga kesehatan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, Buya Amirsyah Tambunan, mengatakan, masjid sebagai pusat pembinaan iman dan takwa (Imtak) sekaligus pusat pembinaan peradaban umat Islam.
Umat Islam sekarang sudah saatnya merapatkan barisan di masjid baik dalam arti secara fisik maupun merapatkan barisan secara mental spiritual. Agar umat bersatu melawan segala macam bentuk fitnah, adu domba yang memojokkan umat Islam.
"Untuk itu kita jadikan momentum Ramadhan untuk mempersatukan niat yang tulus ikhlas dalam rangka memulihkan ekonomi umat yang selama pandemi Covid-19 mengalami kontraksi minus hingga 4 persen," kata Buya Amirsyah kepada Republika.co.id, Ahad (27/3/2022).
Buya Amirsyah juga mengatakan, di tengah landainya perkembangan Covid-19, umat Islam diimbau tetap menggunakan protokol kesehatan (prokes) saat menyambut Ramadhan. Umat Islam juga diajak tetap hati-hati karena kehati-hatian bagian dari sikap takwa.
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), KH Ahmad Kusyairi Suhail, mengajak umat Islam untuk kembali memakmurkan masjid setelah pemerintah melonggarkan penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah. Ikadi meminta agar umat bergembira terlebih menjelang bulan suci Ramadhan.
"Mari kembali memakmurkan masjid-masjid dengan berbagai kegiatan ibadah dan syiar Islam lainnya, dengan tetap menjaga protokol kesehatan," kata Kiai Kusyairi disela-sela pelantikan pengurus pusat Ikadi masa bakti 2022-2027 dalam rilis yang diterima Republika.co.id pada Sabtu (26/3).
Pernyataan Ikadi ini merespons pengumuman terbaru pemerintah yang telah memperbolehkan pelaksanaan sholat berjamaah maupun sholat tarawih di masjid pada Ramadhan tahun ini.