REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pesan penting terselip dalam acara peresmian Masjid At Thohir Los Angeles yang berlangsung Ahad (27/3) pagi waktu setempat. Pesan tersebut disampaikan inisiator pembangunan masjid tersebut yang juga pengusaha nasional, Garibaldi Thohir.
Dalam sambutan peresmian, Garibaldi atau akrab disapa Boy Thohir, meminta agar masjid tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh umat Muslim asal Indonesia di Los Angeles. Menurut dia, umat Muslim asal Indonesia harus bisa menjadi teladan yang baik.
"Melalui masjid ini kami berharap warga Indonesia bisa menghadirkan simbol kedamaian Islam," tuturnya. Boy juga mengingatkan agar masjid yang dibangun dari bekas gereja milik komunitas Samoa itu bisa memakmurkan umat Muslim asal Indonesia di Los Angeles dan sekitarnya.
Soal kedamaian Islam juga dikemukakan arsitek yang membantu pembangunan Masjid At Thohir Los Angeles, Thareq Abdel Hady. Arsitek asal Mesir ini mengungkapkan bahwa Masjid At Thohir dibangun dengan banyak jendela. Dengan demikian, masyarakat bisa melihat dengan mudah aktivitas di dalam masjid.
"Di sini kan banyak orang yang masih mencurigai umat Islam," tuturnya. Dengan banyak jendela, dia berharap publik bisa melihat langsung aktivitas umat Muslim di dalam Masjid. Dengan demikian sangkaan buruk terhadap Muslim bisa terus dikikis.
Bangunan masjid tersebut merupakan gedung tua. Di salah satu bagian dinding tertulis bahwa gedung yang sebelumnya digunakan gereja komunitas Samoa itu dibangun 1920. Pemerintah setempat menjadikannya sebagai salah satu bangunan cagar budaya.
Dengan demikian, kata Thareq, untuk merenovasinya harus mengikuti tata aturan yang ketat. Bagian luar bangunan tidak boleh diubah. Arsitek, tutur dia, hanya bisa berkreasi di bagian dalam gedung. Bangunan aslinya memiliki banyak jendela.
Proses pengambil alihan bangunan yang berada di area downtown Los Angeles itu terbilang mulus. Bangunan itu lama tidak digunakan oleh komunitas Samoa. Sudah lama memang WNI di Los Angeles berharap bisa memiliki masjid sendiri.
Ketua Indonesia Muslim Foundation (IMFO), Dwirana Satyavat, menjelaskan bahwa WNI sempat berusaha secara swadaya untuk bisa memiliki masjid. Di tengah proses itu, Boy Thohir punya niat yang sama untuk membangun masjid. Dari situlah proses berdirinya masjid menjadi terakselerasi.
Kehadiran Masjid At Thohir menjadi masjid keenam yang dimiliki warga Indonesia di Amerika. Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Roosan P Roslani, mengaku bersyukur atas diresmikannya Masjid At Thohir. "Tempat ini akan memberi dampak positif bagi Indonesia," kata Roosan.