REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Inggris Gareth Southgate memahami keputusan Wilfried Zaha untuk membela Pantai Gading. Pemain Crystal Palace itu sedang bersiap menghadapi the Three Lions di Wembley dalam laga persahabatan, Rabu (30/3/2022) dini hari WIB.
Pemain berusia 29 tahun itu sebelumnya membela Inggris dan sudah dua kali tampil sejak debut pada November 2012 bersama Raheem Sterling. Namun ia mengganti kewarganegaraan menjadi Pantai Gading, negara tempat lahir, pada 2016. Zaha boleh melakukan itu karena dua pertandingan untuk Inggris yang dilakoninya hanya bertajuk laga persahabatan.
Zaha lahir di Abidjan dan pindah ke London pada usia empat tahun. Ia kemudian sudah 26 kali membela Pantai Gading dan tiga kali tampil di Piala Afrika. Southgate pun menilai kalau Zaha merupakan pemain yang selalu tampil di level tertinggi setiap pekan.
"Dia merasa Pantai Gading adalah jalan keluar dan saya sangat paham soal itu. Sulit mengatakan apa peran yang mungkin didapatkannya bersama kami," kata Southgate, dikutip dari BBC, Senin (28/3).
Southgate menambahkan, Sterling sudah menjadi pemain kunci skuadnya cukup lama, begitu juga Jesse Lingard. Di awal kepemimpinannya, Adam Lallana merupakan pemain penting dalam 18 bulan kepelatihannya. Sementara Zaha merupakan pemain Palace saat melakoni debut Inggris, tapi bergabung ke Manchester United sebelum membuat penampilan keduanya. Namun ia hanya bermain empat kali untuk MU dan bergabung ke Cardiff sebelum kembali ke Palace.
"Saat kami bersama tim U-21, dia berada di tengah situasi sulit, baik bersama Manchester United dan kemudian dipinjamkan ke Cardiff," jelas Southgate.
Ia pernah mengatakan, pemain harus bersemangat jika ingin mewakili Inggris. Namun Southgate menegaskan, itu bukan ditujukan untuk Zaha. "Semua yang mengikuti Palace paham betapa bersemangatnya dia,"ujar Southgate.