Senin 28 Mar 2022 12:36 WIB

Anies Sebut Kapasitas Besar untuk Penonton Jadi Keunikan JIS

Kapasitas JIS bisa menampung hingga 82 ribu penonton

Red: Nur Aini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau proses lifting rangka atap saat pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/6/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kapasitas tampung penonton sampai 82.000 orang merupakan salah satu keunikan dari Jakarta International Stadium (JIS)
Foto: ANTARA/Deka Wira Saputra
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau proses lifting rangka atap saat pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/6/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kapasitas tampung penonton sampai 82.000 orang merupakan salah satu keunikan dari Jakarta International Stadium (JIS)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kapasitas tampung penonton sampai 82.000 orang merupakan salah satu keunikan dari Jakarta International Stadium (JIS) yang ditargetkan tuntas 100 persen pengerjaannya pada Maret 2022.

"Dia kapasitasnya 82 ribu penonton. Ini menjadi salah satu stadion terbesar kapasitasnya di Indonesia," kata Anies menyebutkan keunikan yang pertama JIS melalui kanal youtube pribadinya di Jakarta, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

Menurut dia, selain dari sisi kapasitas penonton, keunikan lain di antaranya desain bangunan ramah lingkungan, atap buka tutup, tidak ada jalur atletik, dan desain kursi. Selain itu, terkait rumput, infrastruktur standar FIFA, desain bernuansa kearifan lokal Betawi, jalur masuk dan fasilitas joging di atap.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu merinci JIS dirancang sebagai bangunan ramah lingkungan dengan predikat platinum. Predikat itu didapatkan berdasarkan hasil penilaian sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI). Ia mengungkapkan stadion itu memiliki instalasi khusus untuk konservasi air, dan material digunakan adalah ramah lingkungan dan atapnya memiliki 1.080 unit panel surya.

Selain itu, atap JIS yang bisa buka tutup menjadi keunikan tersendiri sehingga stadion dapat digunakan untuk berbagai kegiatan baik dalam kondisi terik atau hujan. Atap tersebut berkonstruksi baja dengan berat 3.900 ton dengan ketinggian 72 meter. Kemudian terkait desain kursi disebut memiliki keunikan karena sisi dan kemiringan yang beda yakni vertikal, curam lebih landai.

Stadion itu juga tidak memiliki lintasan atletik untuk mendekatkan jarak antara lapangan dan penonton."Tujuannya adalah memberikan pengalaman yang setara di manapun duduknya punya pengalaman menonton yang kira-kira hampir sama. Ini keunikan dari rancangan desain ini," ucapnya.

Kemudian dari sisi rumput, kata dia, menggunakan teknologi "hybrid turf" yang diklaim pertamatersertifikasi di Indonesia dengan komposisi lima persen rumput sintetis dari Italia dan 95 persen rumput alami asal Boyolali, Jawa Tengah.

"Dengan rumput ini maka bisa digunakan untuk seribu jam pertandingan. Kalau rumput biasa hanya 300 jam pertandingan dan bisa dipakai dua pertandingan dalam satu hari," katanya.

JIS, kata dia, juga memiliki infrastruktur berstandar Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) di antaranya ada dua lapangan latih, empat ruang ganti, ruang pemanasan, ruang jumpa pers dan media. Desain JIS, kata Anies, mengadopsi kearifan lokal bernuansa budaya Betawi. Selanjutnya, stadion itu memiliki dua jalur atau ram untuk masuk dan keluar di barat dan timur dengan lebar 30 meter dan panjang 120 meter.

"Punya pengalaman mendatangi sebuah tempat yang terlibat besar, masuk itu ada pengalaman unik," ucapnya.

Ram di barat dan timur itu juga sekaligus untuk mengantisipasi penumpukan lalu lalang penonton ketika masuk dan keluar ketika multi kegiatan diadakan di JIS. Keunikan lainnya yakni adanya jalur joging di atap dengan ketinggian 72 meter dengan lebar lintasan yakni empat meter.

"Maret 2022 Insya Allah menjadi sebuah bulan yang bersejarah bagi Jakarta stadion internasional akan tuntas," ucap Anies.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement