Dikutip buku Risalah Ramadhan: Mengharap Maghfirah Menuju Mardhatillah karya Ahmad Rusdiana, Abdul Kodir, dan Ahmad Gezin, Allah SWT menghapus dosa-dosa kita melalui berbagai amal ibadah selama bulan Ramadhan. Pintu surga dibuka, sedangkan pintu neraka ditutup.
Keberkahan yang mulia di bulan Ramadhan adalah dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu. Sebagai hasil dari doa dan perbuatan baik mereka sepanjang Ramadhan, Allah Ta'ala telah memberikan kesempatan kepada para pengikut-Nya untuk masuk surga.
Mengingat berbagai keutamaan Ramadhan tersebut di atas, maka sangat disayangkan bila Ramadhan datang dan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meraihnya dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih. Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam (الصيام) atau Ash Shaum (الصوم). Secara bahasa Ash Shiyam artinya adalah al imsaak (الإمساك) yaitu menahan diri.
Sedangkan istilah syariat mendefinisikan puasa sebagai menahan diri dari hal-hal yang menyebabkan puasa di siang hari, dengan tujuan orang-orang yang berpuasa, dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Artinya, puasa diartikan sebagai menghilangkan libido dan syahwat perut, serta segala benda konkret yang masuk ke dalam tubuh, dalam kurun waktu tertentu, yakni dari terbitnya fajar kedua hingga terbenamnya matahari, sebagaimana dilakukan oleh beberapa orang.
Sebagian orang yang memenuhi syarat, seperti muslim, berakal, dan tidak sedang haid atau melahirkan, serta memiliki niat, yaitu kehendak hati untuk melakukan perbuatan tertentu tanpa ragu-ragu, sehingga berbeda dengan ibadah dari kebiasaan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.”
Manfaatkan hidup, kesehatan, dan masa muda Anda sebaik-baiknya dengan melakukan hal-hal baik. Ingatlah fardhu dan larangan Allah, dan hindari apa yang dilarang dan dilarang-Nya, baik selama Ramadhan dan sepanjang tahun. Libatkan diri dan keluarga dalam kegiatan yang akan menguntungkan kita. Juga, beri tahu mereka untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang berbahaya bagi mereka dalam agama mereka, baik di dunia ini maupun di akhirat. Tahun ini, semoga Allah menerima ibadah puasa kita.