Senin 28 Mar 2022 13:27 WIB

Indonesia Buka Marketplace Khusus Karbon

Indonesia berkomitmen melakukan transisi menuju green ekonomi melalui net zero emisi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Jejak Karbon atau Carbon Footprint
Foto: pixabay
Ilustrasi Jejak Karbon atau Carbon Footprint

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CarbonX, pengembang aset karbon asal Indonesia yang memiliki dampak besar telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bursa karbon digital pertama di dunia, AirCarbon Exchange (ACX) untuk bersama-sama mengembangkan sebuah marketplace karbon di Indonesia.

Direktur CarbonX, Dessi Yuliana menyampaikan, kerja sama ini nantinya menyediakan sebuah platform pasar karbon domestik supaya pengembang proyek karbon di Indonesia bisa terhubung dengan klien atau customer ACX yang tersebar di dunia internasional. Marketplace ini pun akan memungkinkan pasar karbon Indonesia yang sedang bertumbuh untuk berkembang dengan pesat.

Baca Juga

“Upaya bersama ini akan memberikan semua aspek infrastruktur karbon yang komprehensif, di mana pembeli dan penjual di seluruh dunia dan di dalam negeri dapat bertransaksi secara transparan dan efisien,” ungkap Dessi Yuliana, dalam keterangan resmi, Senin (28/3/2022).

Komisaris CarbonX, Pandu Sjahrir menambahkan, saat ini Indonesia berkomitmen melakukan transisi menuju green ekonomi melalui target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang diwujudkan dalam Peraturan Presiden No.98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon.