Senin 28 Mar 2022 14:32 WIB

Kabar Terkini Pandemi Covid-19 di Dunia, Tren Kasus Alami Penurunan

Italia dan Hong Kong mencatat kasus covid-19 yang mengalami penurunan.

Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 masih terjadi di seluruh dunia. Beberapa negara kini sudah mulai melakukan pelonggaran.

Berikut ini kabar terkini pandemi Covid-19 dunia:

Baca Juga

Asia-Pasifik

Otoritas Hong Kong pada Ahad (27/3/2022) mempersingkat larangan bagi maskapai penerbangan yang ditemukan telah membawa tiga atau lebih penumpang positif Covid-19. Jumlah kasus lokal terus menurun dari puncaknya.

Produsen mobil AS Tesla menutup pabriknya di Shanghai selama empat hari. Hal itu dilakukan setelah pemerintah kota itu mengumumkan pada Ahad (27/3/2022) malam akan melakukan penguncian dua tahap untuk menggelar tes COVID-19 massal.

Amerika

Vaksin Covid-19 buatan perusahaan Kanada Medicago menghadapi perkembangan yang terbatas. WHO mengatakan tidak akan meninjau vaksin tersebut karena sebagian saham perusahaan itu dimiliki oleh produsen rokok Philip Morris, meskipun sudah disetujui pemerintah Kanada bulan lalu.

Mahkamah Agung AS mengabulkan permintaan pemerintah Presiden Joe Biden agar Angkatan Laut tidak menugaskan personel SEAL dan operasi khusus lainnya yang menolak mandat vaksin Covid-19 atas alasan keagamaan.

Eropa

Italia melaporkan 59.555 kasus Covid-19 pada Ahad (27/3/2022). Angka ini turun dari 73.357 pada hari sebelumnya, sedangkan angka kematian juga turun menjadi 82 dari 118.

Otoritas kesehatan Prancis mengatakan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat inap berkurang 38 orang dalam 24 jam sehingga totalnya menjadi 20.616. Namun berdasarkan data mingguan, angkanya naik untuk hari kedua secara berturut-turut.

Perkembangan Medis

Warga lanjut usia yang menerima dua kali dosis booster vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech memiliki tingkat kematian 78 persen lebih rendah daripada mereka yang menerima satu kali, menurut penelitian di Israel.

Regulator kesehatan AS mengatakan pada Jumat dosis pengobatan COVID-19 berbasis antibodi dari GlaxoSmithKline dan Vir Biotechnology kemungkinan tidak manjur melawan subvarian Omicron BA.2.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement