Senin 28 Mar 2022 14:55 WIB

Kemenkes Diminta Bersikap Soal Pemecatan Terawan dari Keanggotaan IDI

Anggota DPR Saleh Daulay minta Kemenkes bersikap terhadap pemecatan Terawan dari IDI.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Anggota DPR Saleh Daulay minta Kemenkes bersikap terhadap pemecatan Terawan dari IDI.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Anggota DPR Saleh Daulay minta Kemenkes bersikap terhadap pemecatan Terawan dari IDI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyayangkan pemecatan secara permanen dr. Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pasalnya, dr. Terawan adalah salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia.

Sebagai dokter dan anggota TNI, banyak prestasi yang sudah ditorehkan. Bahkan tidak berlebihan bila disebut Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) menjadi salah satu rumah sakit besar yang berkualitas baik berkat tangan dingin dr. Terawan.

Baca Juga

"Saya benar-benar terkejut dengan keputusan (pemecatan dr. Terawan oleh IDI) itu. Muktamar semestinya dijadikan sebagai wadah konsolidasi dan silaturahim dalam merajut persatuan. Kok ini malah dijadikan sebagai wadah pemecatan. Permanen lagi. Ini kan aneh ya?” kata Saleh, Senin (28/3/2022).

Atas kasus yang menimpa dr. Terawan, Saleh meminta Kementerian Kesehatan mengambil tindakan dan memfasilitasi pertemuan IDI dengan dr. Terawan. Menurutnya, berbagai persoalan dan isu yang beredar harus diselesaikan melalui dialog yang baik, agar semua masalah diharapkan dapat selesai.

Dijelaskan Saleh, ada beberapa kegiatan dr. Terawan yang menjadi perhatian IDI. Misalnya, DSA dan vaksin nusantara. “Saya dan keluarga adalah pasien langsung dr. Terawan yang mencoba kedua hal itu. Setelah di-DSA, rasanya tidak ada masalah. Bahkan, ada perasaan lega dan enak," ujar dia.

Begitu juga vaksin nusantara. Setelah divaksin, menurut dia, tidak ada masalah. Sejauh ini, mereka yang divaksinasi nusantara baik-baik saja. Kalau dari pengalaman yang ia lihat seperti itu.

"Saya merasakan tidak ada masalah sama sekali dengan dr. Terawan. Dia bekerja secara profesional. Bahkan, sebelum DSA harus mengikuti sejumlah test dan berkonsultasi dengan beberapa dokter lain,” tambahnya.

Pemecatan seperti ini tentu tidak bisa dibiarkan. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai hal Ini bisa menjadi preseden buruk ke depan. Dikhawatirkan akan menyusul lagi pemecatan-pemecatan berikut dengan berbagai alasan lain.

“Saya kira, baru di Indonesia ini ada seorang dokter profesional yang dipecat. Tidak tanggung-tanggung, yang dipecat itu adalah seorang dokter berpangkat Letnan Jenderal dan pernah memimpin RSPAD bertahun-tahun lamanya,” terang Saleh.

Bahkan, lanjut dia, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI. Bagaimana bisa Mantan Menteri Kesehatan dipecat dari keanggotaan IDI.

"Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tidak boleh tinggal diam. Mohon ini difasilitasi dan didamaikan. Itu pasti lebih baik bagi semua,” tutur legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara II itu.

Baca juga : Terawan Punya Kesempatan Melawan Pemecatan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement