Senin 28 Mar 2022 16:25 WIB

Overdosis, Jantung Taylor Hawkins Membengkak Dua Kali Lipat dari Ukuran Normal

Drummer Foo Fighters Taylor Hawkins alami pembengkakan jantung akibat overdosis.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Drummer Foo Fighters Taylor Hawkins saat tampil di Pilgrimage Music and Cultural Festival di The Park, Harlinsdale, Franklin, Tennessee, AS Ahad (22 September 2019). Hawkins meninggal dunia setelah overdosis di Kolombia pada Jumat (25/3/2022).
Foto: Al Wagner/Invision/AP, File
Drummer Foo Fighters Taylor Hawkins saat tampil di Pilgrimage Music and Cultural Festival di The Park, Harlinsdale, Franklin, Tennessee, AS Ahad (22 September 2019). Hawkins meninggal dunia setelah overdosis di Kolombia pada Jumat (25/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Drummer band Foo Fighters Taylor Hawkins mengalami kondisi yang disebut "cardio collaps" alias henti jantung dan meninggal akibat overdosis obat-obatan terlarang di hotel Casa Medina, Ibu Kota Bogota, Kolombia. Berdasarkan hasil autopsi, jantung pria yang meninggal di usia 50 tahun itu ditemukan berukuran dua kali lipat dibandingkan pria pada umumnya.

"Hawkins meninggal setelah nyeri dada usai pesta narkoba," ungkap para penyidik, seperti dilansir The Sun, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

Ahli forensik menemukan jantung Hawkins memiliki berat "setidaknya 600 gram", dua kali lipat rata-rata untuk pria seusianya. Jantung yang lebih berat dari normal dapat dikaitkan dengan penyakit jantung dan gagal jantung.

Ahli menyimpulkan rocker itu menderita "kolaps kardiovaskular" setelah overdosis heroin dan campuran zat lain, menurut media lokal. Setidaknya ditemukan 10 jenis obat berbeda dalam sistem tubuhnya ketika meninggal di sebuah hotel mewah di Kolombia pada Jumat (25/3/2022) lalu.

Sampel urine Hawkins juga mengandung ganja, antidepresan dan benzodiazepin, obat psikoaktif yang dikenal sebagai benzos, dan opioid, menurut kantor Kejaksaan Agung Kolombia. Institut Kedokteran Forensik Nasional menyatakan, perlu studi medis untuk dapat memeriksa fakta secara lengkap penyebab kematian Hawkins.

Kejaksaan Negeri Kolombia akan melanjutkan penyelidikannya dan mengungkapkan hasil yang diperoleh sebagai bagian dari penyelidikan ini sebagaimana mestinya Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa sang drummer mengalami keadaan darurat medis setelah menderita "nyeri dada".

Dalam waktu sama, media lokal melaporkan terdapat obat-obatan di kamar hotel sang bintang. Polisi yang memasuki kamar hotel Hawkins mengatakan kepada jaksa bahwa mereka melihat "bubuk putih" di kamar bersama dengan beberapa minuman beralkohol yang sudah dibuka, menurut jurnalis Kolombia Luis Carlos Velez.

Tragedi itu telah membuat Foo Fighters menarik diri pertunjukan di Bogota kala itu sekaligus membatalkan tur Amerika Selatan mereka. Band rock yang digawangi Dave Grohl, Pat Smear, Nate Mendel, Chris Shiflett, dan Rami Jaffee, mengonfirmasinya melalui Twitter.

"Keluarga Foo Fighters hancur oleh kehilangan tragis dan terlalu dini dari Taylor Hawkins yang kami cintai. Semangat musiknya dan tawa yang menular akan hidup bersama kita semua selamanya," tulis akun Twitter band.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement