Senin 28 Mar 2022 20:24 WIB

Pekerja India Lakukan Mogok Nasional

Pekerja India ingin pemerintah memberikan perlindungan jaminan sosial universal.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pekerja India berjalan di antara mobil Ford yang diparkir di pabrik Ford India yang terletak di Chengalpattu, sekitar 50 km selatan Chennai, India, 13 September 2021.
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Seorang pekerja India berjalan di antara mobil Ford yang diparkir di pabrik Ford India yang terletak di Chengalpattu, sekitar 50 km selatan Chennai, India, 13 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jutaan pekerja mulai melakukan pemogokan nasional selama dua hari di seluruh India pada Senin (28/3/2022). Tindakan ini menunjukan kemarahan kelas pekerja atas kebijakan ekonomi pemerintah dan mendukung tuntutan peningkatan hak bagi pekerja industri, karyawan, dan petani.

Sekitar selusin serikat pekerja di negara itu telah mengorganisir pemogokan. Mereka mengingin pemerintah memberikan perlindungan jaminan sosial universal bagi pekerja di sektor besar yang tidak terorganisir. Kemudian menaikkan upah minimum di bawah program jaminan kerja dan menghentikan privatisasi bank sektor publik.

Baca Juga

Para demonstran juga menuntut pemerintah menghentikan rencananya untuk menguangkan aset negara. Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan privatisasi beberapa bank milik negara akan merombak industri perbankan. Model monetisasi aset akan membantu mengumpulkan uang untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Kongres Serikat Buruh Seluruh India, salah satu serikat pekerja terbesar di negara itu, mengharapkan lebih dari 200 juta pekerja formal dan informal untuk bergabung dalam pemogokan tersebut. Demonstrasi direncanakan di New Delhi, Mumbai, Kolkata, dan kota-kota besar lainnya.

Bharatiya Mazdoor Sangh, serikat pekerja penting yang berafiliasi dengan Partai Bharatiya Janata yang berkuasa, mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam pemogokan. Mereka menuduh aksi tersebut memiliki muatan politik.

Layanan penting yang terkait dengan perbankan, transportasi, kereta api, dan listrik kemungkinan akan terkena dampak di beberapa negara bagian akibat pemogokan. Sejumlah bank sektor publik, termasuk pemberi pinjaman terbesar di India, State Bank of India, telah mengatakan layanan perbankan mungkin terpengaruh karena banyak karyawan berpartisipasi dalam pemogokan.

Ekonomi India telah bangkit kembali setelah mengalami pukulan besar selama dua tahun pertama pandemi. Namun,  banyak warga yang harus kehilangan pekerjaan dengan tingkat pengangguran meningkat menjadi delapan persen pada Desember tahun lalu.

Pemerintah Modi tahun lalu bergulat dengan protes besar-besaran petani yang menuntut pencabutan secara keseluruhan undang-undang pertanian kontroversial. Protes selama setahun oleh para petani, memaksa Modi untuk menuruti permintaan itu, tepat sebelum pemilihan negara bagian dan akhirnya keputusan itu menghantarkan partainya kembali menang.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement