Senin 28 Mar 2022 21:06 WIB

Objek Wisata Pantai di Cianjur Ramai Wisatawan Jelang Ramadhan

Sejumlah objek wisata pantai di Cianjur dipadati wisatawan lokal jelang Ramadhan.

Sejumlah objek wisata pantai di Cianjur dipadati wisatawan lokal jelang Ramadhan.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Sejumlah objek wisata pantai di Cianjur dipadati wisatawan lokal jelang Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Objek wisata pantai di wilayah selatan Cianjur, Jawa Barat, ramai dikunjungi wisatawan lokal, yang hendak melakukan tradisi "papajar" atau makan-makan sebelum masuknya bulan Puasa pada pekan ini. Sejumlah relawan dan petugas kepolisian disiagakan di sejumlah titik untuk mengimbau pengunjung tidak berenang di kawasan pantai tersebut. 

Pengelola Pantai Jayanti di Kecamatan Cidaun, Asep R, saat dihubungi Senin (28/3/2022), mengatakan, peningkatan angka kunjungan wisatawan sudah terlihat sejak satu pekan yang lalu dari 1.000 per hari menjadi 2.500 orang per hari dan lebih meningkat saat akhir pekan.

Baca Juga

"Sepekan menjelang masuknya bulan puasa, wisatawan yang datang ke Pantai Jayanti didominasi wisatawan lokal yang melakukan tradisi papajar dan sebagian kecil dari wilayah Bandung dan Garut, kemungkinan peningkatan angka kunjungan akan terjadi hingga dua hari menjelang puasa," katanya.

Pihaknya tetap menerapkan prokes ketat terhadap pengunjung yang datang, meski angka kunjungan tidak dibatasi, namun pengunjung juga diminta untuk tidak berenang atau bermain di pinggiran pantai karena gelombang masih tinggi terutama menjelang sore. Seiring tingginya angka kunjungan ke pantai selatan, membuat Polsek Cidaun bersama relawan tangguh bencana, disiagakan untuk mengimbau pengunjung tidak berenang dan tetap menerapkan prokes selama berada di area wisata pantai serta memberikan rasa aman dan nyaman.

"Sejak satu pekan terakhir angka kunjungan di beberapa pantai di selatan Cianjur, mengalami lonjakan didominasi wisatawan lokal yang hendak papajar seperti di Pantai Cemara, Jayanti, Karangpotong dan Pantai Lugina, namun kenaikannya tidak terlalu signifikan," kata Kapolsek Cidaun AKP Mardi.

Seiring tingginya angka kunjungan, pihaknya menyiagakan anggota dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk melakukan pengawasan dan imbauan serta melakukan patroli, sebagai upaya menekan angka kejadian wisatawan terbawa ombak atau kejadian lainnya. 

"Kami mengimbau agar wisatawan tidak berenang karena gelombang masih tinggi dan dapat mengancam keselamatan. Petugas dan relawan disiagakan di sejumlah pantai yang mengalami peningkatan pengunjung," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement