REPUBLIKA.CO.ID, ODISHA -- Sejarah baru tercatat di salah satu negara bagian India, Odisha terkait pemilihan umum kepala kota madya Bhadrak. Seorang Muslimah, Gulmaki Dalawzi Habib (31 tahun) berhasil menang dalam pemungutan suara untuk jabatan tersebut.
Dilansir dari The Hindu, Ahad (27/3/2022), Gulmaki Dalawzi Habib merupakan seorang calon independen. Ia memenangkan pemilihan ketua Kotamadya Bhadrak dengan mengalahkan saingan terdekatnya Samita Mishra, calon Biju Janata Dal (BJD), dengan 3.256 suara.
Habib sendiri merupakan lulusan Magister Administrasi Bisnis, tidak aktif dalam politik meskipun suami dan mertuanya dikenal di kalangan politik lokal. Suaminya Syekh Jahid Habib adalah wakil presiden distrik Bhadrak BJDl.
Ada permintaan untuk menerjunkan seseorang dari komunitas minoritas sebagai calon ketua badan sipil di Bhadrak di mana komunitas Muslim memiliki populasi yang cukup besar. Karena jabatan tersebut diperuntukkan bagi perempuan, Ibu Habib menjadi pilihan mutlak. Namun, dia harus menghadapi kemarahan BJD yang berkuasa.
Ketegangan komunal
Awalnya perjalanan Habib diyakini tidak akan mulus karena Bhadrak memiliki sejarah ketegangan komunal. “Selama kampanye, saya tidak menemukan keberatan di benak pemilih terhadap kandidat wanita Muslim. Orang-orang memperlakukan saya seperti anak perempuan mereka terlepas dari komunitas tempat mereka berada,” kata Ibu Habib yang akan segera dilantik sebagai ketua Bhadrak Municipal Corporation.
Meskipun wanita Muslim telah memenangkan pemilihan langsung untuk jabatan anggota dewan atau anggota lingkungan, ini adalah untuk pertama kalinya, seorang wanita Muslim memimpin sebuah kota.
“Dalam sejarah jajak pendapat Odisha, tidak ada satu wanita pun yang terpilih sebagai MLA. Bahkan komunitas Muslim sangat enggan mengirim anggota perempuan untuk bertarung dalam pemilu. Setelah pemerintah Odisha mencadangkan kursi untuk wanita di lembaga panchayati raj tiga tingkat dan badan sipil, wanita Muslim maju untuk bertarung dalam pemilihan,” kata Mohammed Akbar Ali, yang adalah ketua Kota Kendrapara selama enam tahun dari 1984 hingga 1990.
Komunitas Muslim memiliki populasi kurang dari tiga persen dari populasi Odisha. Hanya ada sedikit perwakilan komunitas minoritas dalam politik Negara, meskipun anggota komunitas Muslim telah menjadi Menteri Kabinet di Negara Bagian.
Demikian pula, jurnalis yang berubah menjadi politisi Sulochana Das menjadi Walikota wanita pertama Bhubaneswar. Sebelum terpilih sebagai warga negara pertama Bhubaneswar, dia adalah Komisaris Penyandang Disabilitas.
“Saya ingin memberikan dorongan lebih lanjut untuk inisiatif pembangunan yang diambil di Bhubaneswar. Orang pasti akan bangga menjadi warga ibu kota,” kata Das dalam pidato usai kemenangannya.