REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- General Entertainment Authority (GEA) kembali membuka kompetisi adzan dan bacaan Alquran tahun ini. Perlombaan yang akan dimulai pada hari pertama Ramadhan itu, telah diikuti oleh kontestan dari 80 negara yang mendaftar.
“Lebih dari 40 ribu kontestan dari 80 negara telah mendaftar, 36 peserta di antaranya lolos ke tahap akhir,” kata Ketua Dewan Direktur Otoritas Umum untuk Hiburan (GEA), Turki Bin Abdulmohsen Al-Sheikh, dilansir dari Saudi Gazette, Senin (28/3/2022).
Kompetisi yang dimulai pertama kali pada 2019. Inisiatif ini terus dilakukan setiap tahun untuk mencari bakat-bakat menonjol dari para pemilik suara emas dalam melantunkan adzan maupun bacaan Alquran yang mampu menggetarkan hati.
Pemerintah Arab Saudi telah menyediakan hadiah besar senilai 12 juta riyal atau setara dengan Rp 46 miliar untuk para juara. Ini merupakan salah satu penghargaan keuangan terbesar di dunia yang menargetkan individu-individu berbakat di bidang pembacaan Alquran dan adzan.
Pemenang lomba qiraah Alquran akan mendapat hadiah uang tunai 5 juta riyal atau setara Rp 19 miliar untuk juara pertama. Kemudian 2 juta riyal (Rp 7,7 miliar) untuk juara kedua, 1 juta riyal (Rp 3,8 miliar) untuk juara ketiga, dan 500 ribu riyal (Rp 2 milir) untuk juara keempat. Sedangkan untuk lomba adzan, juara pertama akan mendapatkan 2 juta riyal, juara kedua 1 juta riyal, juara ketiga 500 ribu riyal dan juara keempat 250 ribu riyal.
Kompetisi ini dibedakan oleh kriteria yang akurat dan juri yang meningkatkan daya saing, melalui tahapan dan kualifikasi di mana talenta yang memenuhi syarat mencapai tahap akhir. Juri akan mencakup individu-individu khusus dalam domain ini termasuk muazin dari Dua Masjid Suci, qari terbaik dunia dan juri paling terkenal untuk kompetisi internasional serupa.
Etr El-Kalam merupakan acara kompetisi pertama di dunia yang menggabungkan pembacaan Alquran dan adzan. Program ini akan disiarkan di saluran TV Saudi di bawah pengawasan dan organisasi GEA. GEA telah mengundang peserta dari seluruh dunia untuk mendaftar kompetisi, yang tidak memerlukan kehadiran fisik mereka di Kerajaan, melainkan aplikasi dibuat secara virtual dan melalui sarana teknologi canggih.