25 Sekolah di Surabaya Dapat Penghargaan Adiwiyata dan TBKS
Red: Muhammad Fakhruddin
25 Sekolah di Surabaya Dapat Penghargaan Adiwiyata dan TBKS (ilustrasi). | Foto: Dok STAIL Surabaya
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Sebanyak 25 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendapat penghargaan Adiwiyata dan Lomba Toilet Bersih dan Kantin Sehat (TBKS) dari Pemerintah Kota Surabaya.
"Kalau sejak awal memiliki rasa disiplin sejak dini, maka kelak mereka (siswa) akan menjadi pemimpin yang sempurna sekaligus mempunyai akhlakul karimah. Ini yang saya harapkan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan penghargaan Adiwiyata dan TBKS di Balai Kota Surabaya, Senin (28/3/2022).
Dari 25 peserta itu, yang berhasil memenangkan lomba TBKS ini di antaranya, kategori terbaik pertama diraih SDN Ngagel I, terbaik kedua diraih oleh SDN Ketintang I dan terbaik ketiga diraih oleh SDN Rungkut Menanggal I.
Sedangkan juara harapan satu diraih oleh SDN Banjarsugihan I dan harapan dua diraih SDN Ngagel Rejo I. Untuk pemenang sekolah Adiwiyata ada 17 peserta yang berhasil memenangkan ajang ini di antaranya adalah SMPN 46, SD Utsman Bin Affan, SMPN 47, SDN Manukkan Kulon VI, SDN Margorejo I dan masih banyak lainnya.
Adanya lomba TBKS ini, Wali Kota Eri berharap bisa memberikan dampak positif bagi siswa SD-SMP negeri maupun swasta di Kota Pahlawan. Selain itu, dia juga ingin TBKS dijadikan penyemangat dan membiasakan hidup lebih disiplin.
Selain itu, lanjut dia, diharapkan TBKS ini bisa menjadi kebiasaan baik bagi siswa SD dan SMP Kota Surabaya, di sekolah maupun di rumah. Nantinya, lanjut Eri, ketika siswa berada di rumah bisa menerapkan kebiasaan baik dan juga menyampaikan kebaikan itu di lingkungan rumahnya.
"Ini lah yang saya inginkan, dengan penghargaan sekolah Adiwiyata dan TBKS ini, siswa bisa menjaga lingkungan menjadi nyaman, bagaimana lingkungan menjadi bersih dengan di awali dengan pendidikan sejak dini. Insya Allah, di tangannya guru maka Surabaya pasti bisa mencetak calon pemimpin-pemimpin yang cinta terhadap lingkungannya," ujar dia.
Selain itu, Eri juga meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro untuk lebih menggiatkan lagi kegiatan TBKS di seluruh sekolah, baik itu SD - SMP negeri maupun swasta. "Semoga tidak berhenti di hari ini karena yang ikut ini kan masih 23 persen, jadi nanti ke depannya kalau bisa 100 persen yang ikut. Nanti, meskipun tidak meraih juara, paling tidak mereka yang gagal mencoba untuk menjadi yang terbaik," kata dia.
Eri menambahkan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menimbulkan rasa kegotongroyongan dan kekeluargaan yang kuat, pada diri siswa siswi SD - SMP di Kota Pahlawan. "Jangan ada lagi rasa persaingan dan menjatuhkan satu sama lain, maka dari itu harus ditanamkan sejak dini rasa simpati dan kegotongroyongan serta kekeluargaan, yang terpenting bisa menghormati orang lain," kata Eri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, Penganugerahan Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya dan TBKS ini merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), agar siswa SD - SMP terbiasa dengan lingkungan bersih dan sehat.
"Karena kan bukan hanya bicara soal pendidikan lingkungan saja, tapi tentang kesehatan juga. Jadi, diajarkan juga, jangan jajan sembarangan, kemudian diarahkan agar tidak jajan sembarangan. Kenapa kantin dan toilet? Karena memang sumber penyakit itu ada di situ," katanya.
Terkait jumlah peserta yang sedikit, Hebi memastikan, pada tahun 2023 mendatang bisa mengikutsertakan seluruh SD dan SMP se-Surabaya untuk berpartisipasi dalam TBKS. "Nanti lewat surat dari Pak Wali Kota, akan kami minta seluruh SD-SMP untuk wajib ikut. Terutama Adiwiyata, karena ini adalah program dari KLHK, kalau yang ikut semakin banyak, semakin bagus," ujarnya.