Senin 28 Mar 2022 22:45 WIB

Chiellini Menuju Pintu Pensiun dari Timnas, Bonucci: Kalau Saya Masih Ingin Bimbing Junior

Bonucci dan Chiellini dua kali luput membawa Italia ke Piala Dunia

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Italia Giorgio Chiellini (kiri) memberikan ban kapten kepada rekan setimnya Leonardo Bonucci sebelum meninggalkan lapangan pada sebuah pertandingan beberapa waktu lalu.
Foto: Andreas Solaro/Pool Photo melalui AP
Pemain Italia Giorgio Chiellini (kiri) memberikan ban kapten kepada rekan setimnya Leonardo Bonucci sebelum meninggalkan lapangan pada sebuah pertandingan beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Bek tengah tim nasional Italia, Leonardo Bonucci bertemu awak media jelang laga persahabatan melawan Turki. Ia bersama pelatih Gli Azzurri, Roberto Mancini.

Kubunya baru saja mengalami momen pahit. Mereka gagal ke Piala Dunia 2022. Pada sesi play off, pasukan biru ditaklukkan Makedonia Utara.

Baca Juga

Hasil tersebut dinilai memengaruhi masa depan Giorgio Chiellini. Sang kapten berpotensi pensiun dari panggung internasional dalam waktu dekat. Jika skenario tersebut menjadi kenyataan, maka tongkat estafet pemimpin timnas negeri spaghetti dialihkan ke Bonucci.

"Saya tidak tahu, apa yang akan dilakukan Giorgio. Pada akhirnya, saya ingin terus menjadi contoh dan membimbing banyak anak muda yang memakai jersey ini," kata palang pintu asal klub Juventus itu, dikutip dari Football Italia, Senin (28/3/2022).

Artinya, Bonucci belum berpikir untuk menjauh dari tugas kenegaraan. Pada Mei tahun ini, usianya menyentuh angka 35. Ia masih memiliki hasrat mencoba peruntungan bersama Gli Azzurri.

Sang wakil kapten mengenang situasi setelah mereka tersingkir. Suasana terasa hening di markas latihan. Terutama ketika ia dan rekan-rekannya berkumpul untuk makan siang dan makan malam.

Sesuatu yang lumrah. Para pemain Italia merasakan kekecewaan mendalam. Mereka gagal ke Piala Dunia dalam dua edisi beruntun.

Sebelumnya, pasukan biru juga tak bisa melaju ke Rusia. Kegagalan kali ini, lebih terasa getir. Pasalnya skuad polesan Roberto Mancini berstatus juara Eropa.

"Setelah pelatih berbicara dengan kami, kami melupakan masa lalu dan kami terhubung kembali ke masa depan. Jadi kami harus mulai lagi untuk membangun kembali dan mendapatkan apa yang belum kami capai. Kami memiliki dasar yang kuat untuk kembali," ujar Bonucci.

Italia akan bertandang ke markas Turki, pada pertengahan pekan ini. Duel tersebut berlangsung di Stadion Konya Buykusehir, Rabu (30/3/2022) dini hari WIB.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement