Senin 28 Mar 2022 22:55 WIB

Bio Farma: Stok dan Permintaan Pendistribusian Booster dari Kemenkes

Bio Farma sebut kontrol Booster dipegang Kemenkes karena seluruhnya vaksin hibah

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. - Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto menyampaikan komitmen perusahaan dalam membantu program vaksinasi dosis penguat atau booster pemerintah. Bambang menyebut Bio Farma fokus dalam menjalankan penugasan yang diberikan pemerintah terkait vaksinasi booster.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. - Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto menyampaikan komitmen perusahaan dalam membantu program vaksinasi dosis penguat atau booster pemerintah. Bambang menyebut Bio Farma fokus dalam menjalankan penugasan yang diberikan pemerintah terkait vaksinasi booster.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto menyampaikan komitmen perusahaan dalam membantu program vaksinasi dosis penguat atau booster pemerintah. Bambang menyebut Bio Farma fokus dalam menjalankan penugasan yang diberikan pemerintah terkait vaksinasi booster. 

"Untuk vaksin booster program pemerintah, Bio Farma terlibat dalam pendistribusian vaksinnya, hanya saja perintah distribusi tetap dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," ujar Bambang saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (28/3).

Bambang mengatakan stok dan permintaan pendistribusian program vaksinasi booster dilaksanakan oleh Kemenkes mengingat semuanya merupakan vaksin hibah. Bambang menyampaikan penugasan vaksinasi booster sendiri dilakukan dilakukan secara bertahap. Bambang mengaku belum memiliki angka riil dari penugasan vaksinasi booster untuk Bio Farma.

"Angkanya masih belum punya. Untuk vaksinasi booster bisa dilakukan yankes pemerintah," ucap Bambang.

Permintaan vaksinasi booster belakangan mengalami kenaikan. Hal ini tak lepas dari kebijakan pemerintah yang mensyaratkan vaksinasi booster untuk masyakarat yang hendak mudik lebaran.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangannya terkait kebijakan PPLN dan panduan prokes Ramadhan dan Idulfitri, Selasa (24/3).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement