Senin 28 Mar 2022 23:42 WIB

Bulog Sulteng: Distribusi Minyak Goreng Curah Terhambat di Produsen

Bulog Sulteng mendapat jatah minyak goreng curah subsidi 10.000 liter dari produsen.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja mengisi jeriken dengan minyak goreng curah (ilustrasi). Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tengah menyebutkan keterlambatan distribusi minyak goreng curah disebabkan karena proses administrasi oleh produsen.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Pekerja mengisi jeriken dengan minyak goreng curah (ilustrasi). Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tengah menyebutkan keterlambatan distribusi minyak goreng curah disebabkan karena proses administrasi oleh produsen.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA PALU -- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tengah menyebutkan keterlambatan distribusi minyak goreng curah disebabkan karena proses administrasi oleh PT Tanjung Sarana Lestari sebagai produsen.

"Kami masih menunggu pasokan dari pihak PT Tanjung Sarana Lestari yang ditunjuk sebagai produsen untuk melakukan pengadaan minyak curah bagi Sulteng," kata Kepala Perum Bulog Sulawesi Tengah David Susanto di Palu, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, sejauh ini pihak Bulog telah melengkapi seluruh berkas administrasi yang diperlukan sebagai tanda permintaan terhadap salah satu anak perusahaan Astra grup PT Tanjung Saran Lestari (TSL). Berdasarkan kelengkapan administrasi yang ada, Bulog Sulteng mendapat jatah minyak goreng curah subsidi 10.000 liter dari produsen asal Pasangkayu itu. David mengklaim, juga telah menyiapkan sarana yang akan menjadi tempat penampungan sementara minyak curah, sebelum nantinya disalurkan ke distributor serta masyarakat yang menjadi konsumen.

"Tempatnya sudah ada kita siapkan, hanya saja terlambatnya itu alasannya tidak jelas hanya katanya proses administrasi saja," jelasnya.

Ia mengatakan, 10.000 liter yang akan menjadi jatah Bulog wilayah Sulteng akan di fokuskan pada wilayah ibu kota provinsi serta daerah-daerah yang terdekat seperti Donggala, Sigi, Parigi Moutong. Meski begitu, hingga kini datangnya suplai minyak goreng curah subsidi asal Pasangkayu itu belum dapat dipastikan kejelasannya.

"Hanya saja mudah-mudahan pekan depan itu sudah sampai dan langsung kita salurkan sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan yaitu Rp 14 ribu," kata dia.

Ia menambahkan, produk yang banyak beredar di pasaran kini adalah minyak goreng dalam kemasan, akan tetapi dengan harga yang terbilang tinggi. Sedangkan minyak goreng curah subsidi, ketersediaannya masih terbatas.

Terakhir, belum lama ini pendistribusian minyak goreng curah Subsidi, dilangsungkan oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan mematok 100 liter atau 5 jerigen untuk setiap pedagang yang ada di Pasar Inpres Kota Palu, Sulawesi Tengah. Bulog beserta dua anak perusahaan yang berlabel Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT PPI dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), menjadi tiga pihak yang mendapatkan tugas bertanggung jawab dalam hal pendistribusian minyak goreng curah subsidi dari pemerintah, yang akan berlaku hingga Juli mendatang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement