Selasa 29 Mar 2022 07:17 WIB

Pakar Ingatkan Pentingnya Konsultasi Dokter Sebelum Konsumsi Obat Covid-19

Obat Covid-19 saat ini hanya disarankan bagi pasien bergejala sedang hingga berat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Obat Covid-19 saat ini hanya disarankan bagi pasien bergejala sedang hingga berat.
Foto: www.freepik.com.
Obat Covid-19 saat ini hanya disarankan bagi pasien bergejala sedang hingga berat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir tahun lalu, FDA mengesahkan pengobatan antivirus oral pertama untuk Covid-19. Otorisasi penggunaan darurat obat yang diproduksi Pfizer, Paxlovid, menandai titik balik yang signifikan dalam upaya untuk memerangi virus. Namun ini menimbulkan banyak tanya, siapa yang berhak mengonsumsinya?

Menurut Mayo Clinic, obat antivirus adalah obat yang membantu tubuh melawan virus berbahaya. Obat antivirus juga dapat mengurangi gejala dan memperpendek durasi virus tertentu. Saat ini, ada dua obat yang diizinkan untuk pengobatan Covid-19. Paxlovid adalah kombinasi tablet nirmatrelvir dan ritonavir yang dikemas bersama. 

Baca Juga

Profesor dari Departemen Praktik Farmasi Klinis di UC Irvine College of Health Sciences, Lee Nguyen, mengatakan, paxlovid memiliki tiga pil yang diminum dua kali sehari selama lima hari. "Dua di antaranya adalah nirmatrelvir dan satu adalah ritonavir,” jelas Dr Nguyen, dilansir dari wellandgood, Selasa (29/3/2022).

Nirmatrelvir menghambat protein SARS-CoV-2 untuk menghentikan replikasi virus, sementara ritonavir memperlambat pemecahan nirmatrelvir sehingga bertahan lebih lama di dalam tubuh. “Produk kedua yang dibuat oleh Merck disebut molnupiravir dan tidak memiliki nama merek di AS,” kata Dr Nguyen lagi.

Molnupiravir bekerja dengan membuat kesalahan dalam kode genetik virus SARS-CoV-2, yang mencegah virus bereplikasi lebih jauh. Molnupiravir diberikan sebagai empat kapsul 200 miligram yang diminum setiap 12 jam selama lima hari, dengan total 40 kapsul. Molnupiravir tidak diizinkan untuk digunakan lebih dari lima hari berturut-turut, dan tidak untuk usia di bawah 18 tahun.

Meskipun kedua obat tersebut digunakan untuk mencegah replikasi virus Covid-19, keduanya bukan pengganti vaksin Covid-19. Obat-obatan ini akan memiliki manfaat terbesar pada pasien yang berisiko tinggi untuk perkembangan penyakit dari penyakit ringan-sedang hingga sakit parah.

“Pasien-pasien ini dapat digambarkan sebagai individu yang berusia lanjut atau mereka yang memiliki kondisi medis seperti diabetes, kanker, atau kondisi imunokompromais lainnya. Paxlovid dan molnupiravir harus diresepkan oleh dokter, yang akan menentukan obat mana yang didapat berdasarkan usia dan berat badan,” kata Dr Nguyen.

Pada intinya, pil antivirus Covid-19 sampai sekarang ada dua pil yang bisa memerangi efek terburuk Covid-19, paxlovid dan molnupiravir. Pil itu hanya untuk orang-orang dengan risiko penyakit serius sedang hingga tinggi. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin dan terbuka tentang resep obat lain yang sedang dikonsumsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement